Melarang keras, karena lebih sayang dengan kondisinya sebagai seorang ibu.
Wanita berkacamata ini berusaha memberikan pemahaman dari hati ke hati, suami dan tiga anaknya menyetujui.
“Saya katakan pada anak, suami dan anak saya yang sudah berkeluarga. Ibu butuh amalan, bekal kepada Allah. Kalian boleh tidak mengizinkan ibu karena sayang. Tapi yang menentukan sakit semua Allah.
Meskipun kita tidak mati karena Covid-19, karena setiap orang hidup pasti akan mati. Akhirnya kemantapan saya, suami, dan anak-anak kemudian menyetujui. Demi amal saleh saya semasa hidup bekal di akhirat ,” tegas Yulianti dengan mata berkaca-kaca.
Ia begitu mantap mengamalkan ilmu dan pengetahuan karena pemerintah Kabupaten Gresik memberikan fasilitas, mulai dari alat pelindung diri hingga kesehatan mendapatkan perhatian termasuk insentif.
Dalam sepekan, para relawan bekerja selama lima hari.
Setiap tiga hari mereka menjalani swab antigen.
Baca juga: Myanmar Diprediksi Jadi Negara Penyebar Covid-19 Tercepat, Relawan Jemput Mayat dari Rumah ke Rumah
Berita lain terkait Relawan Covid-19