Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Fakta lainnya kembali diungkap para arkeolog saat melakukan ekskavasi di lokasi dugaan candi di Kabupaten Indramayu.
Lokasi tersebut tepatnya berada di Blok Dingkel Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.
Ketua Tim Penelitian Arkeologi Situs Sambimaya, Nanang Saptono mengatakan, terbaru, peneliti menemukan fakta bahwa ada susunan bata yang sudah menggunakan teknik modern.
Susunan tersebut biasa disebut dutch bond atau susunan bata dengan ikatan Belanda.
Hanya saja, disampaikan Nanang Saptono, penyusunan bata itu masih menggunakan sistem lama atau kosot.
"Ini yang membuat saya agak bingung, karena susunan batanya sudah menggunakan teknik susunan bata modern," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Kamis (3/6/2021).
Baca juga: Temuan Baru Terus Ditemukan Arkeolog, Dugaan Candi Bersejarah di Indramayu Semakin Kuat
Baca juga: TACB Indramayu Minta Pemkab Gelontorkan Dana untuk Proses Ekskavasi Dugaan Candi di Blok DIngkel
Baca juga: Penelitian Dugaan Candi di Indramayu Dilanjutkan: BPCB Banten, Balar Jabar dan TACB Turun Tangan
Nanang Saptono menjelaskan, teknik susunan bata dutch bond ini memiliki ciri khas berupa susunan bata yang dipasang berselang-seling dengan ukuran setengah bata pada setiap lapisannya.
Teknik ini biasa ditemukan pada bangunan zaman sekarang.
Kendati demikian, lanjut Nanang Saptono, di lokasi setempat juga ditemukan banyak susunan batu zaman dahulu.
Dengan ciri, susunan bata dipasang dengan ukuran satu per tiga pada setiap lapisannya.
Oleh karena itu, ia pun belum bisa memberi kepastian soal dugaan candi tersebut karena perlu adanya ekskavasi lebih lanjut lagi.
"Apakah ini bangun saat peradaban awal di wilayah Cirebon atau lebih tua lagi, belum bisa dipastikan," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah temuan baru satu per satu terus bermunculan di lokasi dugaan candi di Kabupaten Indramayu.
Lokasi dugaan candi itu tepatnya terletak di Blok Dingkel, Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.
Pada kegiatan ekskavasi hari kelima ini, para peneliti berhasil menemukan struktur bangunan baru berupa batu bata yang tersusun rapi pada kedalaman 1 meter.
Temuan ini pun semakin memperkuat dugaan candi yang berada di Kabupaten Indramayu.
Ketua tim penelitian arkeologi Situs Sambimaya, Nanang Saptono mengatakan, berawal dari temuan tersebut, tim terus melakukan penelusuran dengan membuat tiga kotak ekskavasi baru di sekitar titik temuan.
Hasilnya, tim arkeolog juga menemukan pecahan gerabah lokal dan bata yang banyak berserakan di temuan struktur.
"Akan kita telusuri terus arah struktur bangunan yang ditemukan oleh tim ini," ujar dia, Minggu (30/5/2021).
Arkeolog dari BOCB Banten, Sonny Prasetiya Wibawa menambahkan, indikasi sementara temuan struktur batu bata ini merupakan bangunan sendiri.
Temuan baru tersebut tidak terkait dengan temuan sudut di sisi selatan pada ekskavasi sebelumnya di bulan Desember 2020.
"Nampaknya struktur ini berdiri sendiri, namun untuk memastikannya kita akan buka kotak ekskavasi baru," ujarnya.
Baca juga: Penelitian Dugaan Candi di Indramayu Dilanjutkan: BPCB Banten, Balar Jabar dan TACB Turun Tangan
Baca juga: Ada Kondom Bekas Pakai, Wanita Tanpa Busana Diduga Disetubuhi oleh Sekuriti Bank Sebelum Dibunuh
Sonny Prasetiya Wibawa berharap, dengan adanya temuan struktur bangunan ini dapat secepatnya menjawab dugaan-dugaan yang berkembang di masyarakat apakah itu bangunan candi atau bangunan lain.
Sementara itu, Ketua TACB Kabupaten Indramayu, Dedy S Musashi sangat berharap ekskavasi ini bisa mengungkap jejak peradaban manusia Indramayu pada masa Hindu-Budha.
Keterlibatan pemerintah daerah Kabupaten Indramauu pun, disampaikan Dedy S Musashi sangat dibutuhkan terutama anggaran dalam mempercepat proses pengungkapan peradaban manusia Indramayu tersebut.
Sementara, hingga hari ke 5 ini, ekskavasi arkeologi ini telah membuka sebanyak tiga kotak ekskavasi di situs Dingkel 1.
Dalam ekskvasi ini melibatkan sejumlah arkeolog dari Balar Bandung, BOCB Banten, dan TACB Kabupaten Indramayu.
"Tim juga melibatkan tenaga lokal untuk membantu proses ekskavasi arkeologi hingga tanggal 9 Juni mendatang," ujarnya.
Baca juga: Pria di Jatinangor yang Kepergok Mesum dengan Istri Teman Sendiri Dihajar Warga yang Marah
Baca juga: Anaknya 16 Tahun Hilang Kontak di Malaysia, Sang Ibu di Indramayu Menyesal Izinkan Dia Jadi TKW