Duit Rp 32 Juta untuk Naik Haji Raib, Pedagang Bakso di Karawang Tertipu Investasi Bitcoin Bodong

Editor: Mumu Mujahidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tergiur investasi bitcoin, Toni Haryanto (46), pedagang bakso di Desa Duren, Kecamatan Klari, Karawang tertipu hingga Rp 35 juta.

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Karawang, Cikwan Suwandi

TRIBUNCIREBON.COM, KARAWANG - Toni Haryanto (46) seorang pedagang bakso di Desa Duren, Kecamatan Klari, Karawang mendapatkan kiriman uang Rp32 juta dari anaknya yang magang di Jepang.

Uang itu didapatkan Toni, untuk pergi haji.

Dua bulan lalu, Toni menemukan akun grup bernama Bitcoin Indonesia.

Kemudian, ia mengklik tautan yang berisi sebuah grup aplikasi telegram bitcoin_indonesia.

"Saya pelajari dahulu. Lalu saya lihat banyak juga yang komen bagus dan dapat untung. Dan saya merasa yakin," kata Toni kepada Tribun Jabar, Selasa (1/6/2021).

Untuk mengikuti investasi bitcoin, Toni diminta mentransferkan uang senilai Rp 2 juta oleh admin grup, sebagai modal yang kemudian akan dikembalikan dengan keuntungan 10 persen.

"Awalnya saya mendapatkan Rp 2,2 juta. Lalu saya transfer lagi Rp 2 juta, keluar lagi. Lalu saya transfer lagi Rp 2 juta. Tetapi saat ketiga ini, uang modal dan untuk yang dijanjikan tidak ada. Saya langsung tanya adminnya, katanya saya transfer kembali karena ada pajak investasi," katanya.

Toni kembali transfer uang senilai Rp 8,9 juta,Rp 5,1 juta hingga Rp 9,8 juta.

"Adminnya bilang, kalau bapak tidak transfer hari ini, uangnya hangus. Saya transfer lagi. Tetapi lama kelamaan saya mulai curiga dan benar saja saya langsung diblok di grup telegram," katanya.

Toni mengaku ketertarikannya mengikuti investasi bitcoin bodong itu, karena ia merasa akan memberikan yang terbaik untuk lebaran beberapa waktu lalu.

"Saya pikir untuk memberikan kejutan kepada anak saya," katanya.

Baca juga: VIRAL 6 Anggota Geng Motor di Indramayu Diringkus Polisi, Dihajar Massa Usai Tabrak Ibu-ibu di Pasar

Baca juga: Bidan Muda Tewas Tertabrak Truk Jelang H-5 Pernikahan, Calon Suami Menangis hingga Nyaris Pingsan

Tergiur investasi bitcoin, Toni Haryanto (46), pedagang bakso di Desa Duren, Kecamatan Klari, Karawang jadi korban penipuan hingga Rp 35 juta.

Padahal uang tersebut rencananya akan digunakannya untuk ibadah haji.

"Pengennya ngasih kejutan, tetapi malah tertipu," kata Toni saat ditemui di Mapolres Karawang, Senin (31/5/2021).

Baca juga: RESMI, Polri Berikan Izin untuk Liga 1 dan Liga 2 2021, tapi Ada Syaratnya, Apa ya?

Baca juga: Pria di Palopo Ajak Nikah Wanita Kenalannya di FB, Sudah Transfer Rp 17 Juta Ternyata Ditipu

Sore itu, Toni datang ke Mapolres Karawang hendak melaporkan penipuan investasi bitcoin di media sosial.

"Saya konsultasi dahulu, lalu saya diminta untuk ke bank dahulu untuk membawa bukti rekening koran," katanya.

Penipuan itu berawal dari Toni dari Facebook. Toni menemukan akun grup bernama Bitcoin Indonesia.

Kemudian ia mengklik tautan tawaran investasi bit coin. Setelah Toni dimasukkan sebuah grup aplikasi telegram bitcoin_indonesia.

Toni kemudian diminta untuk transfer sejumlah uang dengan modus titip dana, yang kemudian ditawarkan akan mendapatkan keuntungan 10 persen satu hari.

Pertama ia mentrasnfer Rp2 juta rupiah, kemudian sempat ditransfer kembali uang senilai Rp2,2 juta. Karena ada untung Toni mulai transfer kembali Rp2 juta.

Lalu pada titip dana ke tiga, Toni mentransfer uang kembali senilai Rp2 juta. Tetapi uang modal dan untung 10 persen, tidak kunjung datang.

Karena penasaran, Toni menanyakan kepada admin grup.

Baca juga: Camat di Sukabumi Ditangkap, Diduga Lakukan Penipuan Pembuatan Sertifikat Tanah Rp 1,2 Miliar

Ia justru diminta mentransfer kembali uang senilai Rp8,9 juta,Rp5,1 juta dan Rp9,8 juta dengan alasan adanya pajak investasi.

"Tetapi uang tidak juga muncul. Lalu saya agak nyecer di gruf. Hingga admin gruf memblok chat saya," katanya.

Berita Terkini