"Seumur menjadi warga hingga sekarang di percaya sebagai perangkat desa, kejadian ini pengalaman pertama dalam hidup saya. Kemudian sebelumnya juga, jalur ini merupakan akses terbuka buat kendaraan ringan atau tidak memiliki bobot besar seperti mobil tersungkur itu," ungkapnya.
Saini juga menyebut bahwa jalan ambles ini belum lama mendapat perbaikan dan pembangunan hingga permanen seperti sekarang. "Iya untuk usia jalan, ini jalan baru di bangun dari bantuan provinsi dan bukan jalan untuk kendaraan berat dengan muatan tonase begitu," ujarnya.
Dari kejadian ini, kata Saini menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk memediasi antara pemilik rumah dan perusahaan kendaraan berat tersebut. "Langkahnya sepeti apa, kami akan sambungkan antara kedua belah pihak. Jangan sampai satu sama lain dirugikan dari kejadian ini," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, ambruknya rumah warga akibat kendaraan pengakut matrial adukan cor di Desa Linggajati, Kecamatan Cilimus, Kuningan, Jawa Barat, ternyata menyisakan banyak kisah di lokasi kejadian.
Berdasarkan data terhimpun di lingkungan rumah ambruk itu merupakan tempat karuhun yang menjadi tempat tinggal keturunan pemilik daripada almarhum Aska warga desa setempat.
Salah putra almarhum, yakni Alenti (50) sekaligus penempat rumah ambruk tadi mengatakan, pihaknya mengaku sangat jelas melihat kejadian saat kendaraan pengangkut matrial adukan cor terperosok tadi dan menimpa rumah tempat tinggalnya.
"Iya saya tadi sempat melihat mobil besar saat parkir hingga menimpa rumah saya. Justru saat kejadian dan membuat kehawatiran saya, tentang keselamatan si sopir. Tadi melihat sopir sangat kasihan dan hanya kasihan tidak bisa menolong langsung," ujarnya.
Alasan tak bisa menolong, kata Alenti mengaku sangat takut melihat bangunan atas rumah kena ambruk tadi, makin membesar hingga hawatir dan mengakibatkan hal yang tak di inginkan dari lokasi kejadian tersebut.
"Iya tadi saya melihat dan hanya kasihan saja. Habis takut melihat kondisi bangunan atas rumah saya rusak begitu," ujarnya.
Adanya kejadian hingga membuat kerusakan tempat tinggal, kata Alenti mengklaim tidak banyak berbuat dan berharap dari kejadian demikian. "Ya kami gak tahu menahu. Tadinya rumah bagus kembali bagus, kemudian untuk urusan lain tidak paham," ujarnya.
Yayan (35) sekaligus adik ipar Alenti mengaku terkejut dengan kejadian tempat tinggalnya ambruk. "Pasti kaget, kebetulan saya sedang bekerja di belakang dan langsung datang melihat kondisi tempat tinggal kami," ujarnya.
Diketahui sebelumnya, sebuah unit mobil angkutan matrial adukan cor ambruk. Kejadian mengejutkan warga setempat berlangsung sekitar jam 01 siang tadi, di Desa Linggajati, Kecamatan Cilimus, Kuningan, Jawa Barat, Kamis (27/6/2021).
Teramati di lokasi, ambruknya bangunan rumah warga akibat mobil angkutan tersebut, kontan mencuri perhatian warga untuk menyaksikan langsung. Pasalnya, sebelum kejadian demikian dari lokasi tadi mengeluarkan suara cukup keras.
Terlihat juga kondisi mobil berplat nopol B 9683 SIN dengan posisi miring dan hampir separo badan unit tersebut masuk serta merusakan bangunan rumah tadi, tidak hanya itu, tampak tak berhenti dari unit kendaraan besar itu mengeluarkan air serta muatan adukan coran hingga bercecer di lokasi kejadian.
"Kalau cerita awalnya gak tahu, namun pas ribut- ribut warga dan sebelumnya mendengar suara keras. Kami segera kesini dan melihat seperti begini," ungkap Ence salah seorang warga desa setempat.