Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Pengelola mengakui sulitnya mengawasi pengunjung agar selalu menerapkan protokol kesehatan jaga jarak di wisata Terasering Panyaweuyan Majalengka.
Pasalnya, petugas yang terbatas dan banyaknya titik-titik yang menjadi tempat kumpul wisatawan menjadi salah satu faktor.
"Ya jaga jarak paling yang sulit. Kalau masker kan bisa dari awal pintu masuk, tetapi jaga jarak itu sulit karena kebanyakan datang bergerombol," ujar Pengelola Objek Wisata Panyaweuyan, Mulyadi saat ditemui di lokasi, Sabtu (15/5/2021).
Baca juga: Antisipasi Pengunjung Membludak di H+3 Lebaran, Petugas Gabungan Perketat Objek Wisata di Majalengka
Mulyadi menyampaikan, warung makan, titik berswafoto dan luasnya area wisata menjadi contoh banyaknya masyarakat bergerombol.
Namun, pihaknya bersama Satgas Covid-19 kecamatan tak henti-hentinya memberi imbauan untuk menerapkan protokol kesehatan jaga jarak tersebut.
"Kita akui memang banyak tempat berkerumun seperti di tempat warung, terus di titik tertentu, kita terus mengingatkan orang-orang yang tak menggunakan masker, kemudian tidak berjarak, kita terus mengingatkan," ucapnya.
Mulyadi menyampaikan, sistem buka tutup akan dilakukan apabila jumlah pengunjung telah mencapai jumlah maksimal 50 persen.
Baca juga: Wisatawan Lokal Padati Objek Wisata Curug Cipeuteuy Majalengka Saat Libur Lebaran Idul Fitri 2021
Pembatasan itu dilakukan untuk mencegah membludaknya pengunjung di area parkir dan di spot-spot swafoto yang telah tersedia.
"Mulai dari awal libur lebaran juga dari Satgas Covid-19 berkeliling, mengimbau orang-orang untuk jangan bergerombol, kalau masih satu keluarga boleh, yang berbahaya itu bergerombol dengan yang lain," jelas dia.
Objek wisata Terasering Panyaweuyan Majalengka sendiri merupakan salah satu destinasi wisata yang digemari masyarakat untuk berlibur.
Udara yang sejuk dan latar sawah berwarna hijau bertingkat membuat siapa pun orang yang melihat akan betah berlama-lama.