Kilang Pertamina Balongan Terbakar

Cerita Sutiah Korban Ledakan Kilang Balongan Pertamina, Trauma Tak Mau Pulang: Seperti Mau Kiamat

Penulis: Handhika Rahman
Editor: dedy herdiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sutiah korban yang harus mengungsi. PT Pertamina RU VI Balongan Indramayu meledak, Senin (29/3/2021).

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Warga yang menjadi korban kebakaran Kilang Minyak PT Pertamina RU VI Balongan masih mengalami trauma.

Mereka takut kembali ke rumah masing-masing untuk sementara waktu.

Sutiah (56), warga Desa/Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, korban yang trauma pascaledakan dan terbakarnya Kilang Balongan, Senin (29/3/2021). (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

Salah satunya, yang dialami Sutiah (56), warga Desa/Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.

Sutiah menceritakan, kejadian yang terjadi pada malam dini hari tadi seperti kiamat, suara ledakan itu seperti bom dan membuat seluruh isi rumahnya bergetar hebat.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

Baca juga: Soal Ledakan dan Kebakaran Kilang Balongan Indramayu, Dirut Pertamina Nicke Widyawati Bilang Begini

Baca juga: Malam-malam Mensos Tri Rismaharini Datangi Indramayu, Cek Langsung Kondisi Korban Ledakan Pertamina

Menteri Sosial Tri Rismaharini mendatangi posko pengungsian korban ledakan kilang minyak Pertamina Balongan di GOR Perumahan Bumi Patra, Indramayu Senin (29/3/20201) malam. (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

"Saya lagi tidur terpelanting kemana-mana, bangun-bangun liat api besar sekali, kaya mau kiamat," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di posko pengungsian di Perumahan Bumi Patra, Senin (29/3/2021) malam.

Sutiah menceritakan, rumahnya persis berada di samping PT Pertamina RU VI Balongan, rumahnya pun banyak mengalami kerusakan mulai dari kaca pecah, plafon runtuh, dinding retak-retak, dan lain sebagainya.

Kondisi pengungsi ledakan kilang minyak Pertamina Balongan yang terbakar di Posko Pengungsian Pendopo Kabupaten Indramayu, Senin (29/3/2021). (Tribunjabar.id/Irvan Maulana)

Saat itu ia yang tinggal bersama kakak, anak menantu dan cucunya itu segera bergegas keluar dari rumah menyelamatkan diri.

"Saya teriak, mana sendal mana sendal sambil mengucap istighfar gak kehitung, terus ngucap, saya takut," ucapnya.

Ia pun sampai saat ini masih merasa sesak napas, pusing, mata pedas, dan lain sebagainya karena kejadian tersebut.

Ini Penyebab Seorang Warga Meninggal

Seorang warga Desa Balongan, Kabupaten Indramayu, atas nama Mashadi Dulkodir (62) dinyatakan meninggal dunia, pascaperistiwa ledakan kilang minyak Pertamina Balongan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Dodi Dwi Endrayadi mengatakan, korban meninggal dunia diduga akibat serangan jantung.

"Mungkin dia kaget setelah mendengar ledakan begitu keras dari tangki kilang minyak," kata Dodi ketika dikonfirmasi Tribun di lokasi pengungsian warga terdampak ledakan kilang minyak, Pendopo Indramayu, Senin (29/3/2021).

Selain korban meninggal dunia, pihaknya juga mencatat sedikitnya ada 29 orang korban yang mengalami luka ringan, serta 6 orang lainnya merupakan korban luka berat.

Pulang Acara Nisfu Syaban Ada Warga yang Terpental

Sebanyak tiga orang dikabarkan terpental akibat meledaknya kilang PT Pertamina RU VI Balongan.

Tiga orang itu diketahui adalah jamiah asal Kecamatan Juntinyuat yang hendak pulang seusai mengikuti kegiatan Nisfu Syaban.

Berdasarkan informasi yang diterima Tribuncirebon.com, mereka terpental dari mobil bak terbuka saat melintasi wilayah PT Pertamina RU VI Balongan.

Baca juga: Robert Alberts Bakal Rotasi Pemain Persib Bandung Saat Melawan Persita Tangerang, Ini Alasannya

Total ada 7 jam'iyah di dalam mobil tersebut, hanya saja 3 di antaranya terpental ke areal pesawahan.

Sedangkan 4 jam'iyah lainnya sudah dilarikan ke rumah sakit oleh petugas sejak pagi dini hari tadi.

Mobil yang digunakan oleh para jam'iyah itu pun sampai saat ini masih terparkir di jalan dekat lokasi PT Pertamina RU VI Balongan.

Baca juga: Buntut Ledakan Bom Bunuh Diri di Makassar, Polres Majalengka Siaga 1 Amankan Tempat Ibadah

Saat dikonfirmasi, Plt Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) membenarkan kabar tersebut.

Kendati demikian, petugas belum mengetahui bagaimana kondisi dari tiga jamiah tersebut.

"Iya benar, tapi kami belum mendapat informasi lanjut soal 3 orang yang terpental," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin (29/3/2021).

Diberitakan sebelumnya, Kapolda Jabar, Irjen Pol Ahmad Dofiri, menyebut ada sejumlah korban dalam kebakaran Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu.

Mereka mengalami luka-luka sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Saat ini, para korban tersebut dipastikan telah mendapatkan perawatan medis.

Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 di Indonesia Terancam Habis April 2021, Vaksinasi Terhambat? Begini Kata Menkes

"Ada 23 korban dalam peristiwa ini," ujar Ahmad Dofiri saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (29/3/2021).

Ia mengatakan, dari jumlah tersebut enam di antaranya mengalami luka berat.

Kondisi PT Pertamina RU VI Balongan, Senin (29/3/2021) siang. (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

Sementara 17 korban lainnya mengalami luka ringan. Mereka telah dievakuasi ke rumah sakit.

Menurut dia, para korban tersebut merupakan warga yang kebetulan melintasi lokasi saat kejadian.

"Tangki yang terbakar berada tak jauh dari jalan umum yang kerap dilintasi warga," kata Ahmad Dofiri.

Karenanya, pihaknya mengalihkan arus lalu lintas di kawasan Pertamina RU VI Balongan, Indramayu.

Baca juga: Kapolda Jabar Ungkap Penyebab Kebakaran Pertamina RU VI Balongan Indramayu Diduga Karena Hal Ini

Saat ini, petugas gabungan juga tampak bersiaga di sekitar lokasi Pertamina RU VI Balongan.

Diberitakan sebelumnya, tangki Pertamina RU VI Balongan terbakar hebat pada dinihari tadi.

Api pertama kali terlihat kira-kira pukul 01.00 WIB. Bahkan, langit malam Indramayu terlihat terang akibat kebakaran hebat tersebut.

Diberitakan sebelumnya, hingga siang ini api masih berkobar di PT Pertamina RU VI Balongan Indramayu, Senin (29/3/2021).

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Dinas Satpol PP dan Damkar Kabupaten Indramayu Joni Takarasel mengatakan, upaya pemadaman pun masih terus dilakukan.

Menurutnya ada sebanyak 12 armada yang diterjunkan, berasal dari Dinas Damkar Kabupaten Indramayu, Kota dan Kabupaten Cirebon, dan kota-kota tetangga lainnya.

Kondisi PT Pertamina RU VI Balongan, Senin (29/3/2021) siang. (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 di Indonesia Terancam Habis April 2021, Vaksinasi Terhambat? Begini Kata Menkes

Upaya pemadaman pun dibantu secara internal yang dilakukan oleh PT Pertamina RU VI Balongan.

"Masyarakat kami imbau untuk tidak panik," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin (29/3/2021).

Joni Takarasel memastikan, kebakaran hebat yang terjadi di PT Pertamina RU VI Balongan kemungkinan kecil tidak akan merambat hingga ke pemukiman.

Baca juga: Kapolda Jabar Ungkap Penyebab Kebakaran Pertamina RU VI Balongan Indramayu Diduga Karena Hal Ini

Hal ini karena PT Pertamina RU VI Balongan sudah menutup saluran BBM keluar wilayah.

Sehingga api sampai dengan saat ini masih terisolasi di komplek Pertamina walau api berkobar besar.

"Sudah ditutup semua saluran yang berpotensi merambat ke masyarakat," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mencatat ada 14 orang tercatat mengalami luka ringan, 5 orang luka berat, 3 orang belum ditemukan.

Selain itu, sebanyak 785 orang mengungsi akibat kejadian kebakaran di kilang minyak Pertamina RU VI Balongan, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Senin (29/3).

Kasi Kedaruratan BPBD Jabar, Hadi Rahmat, mengatakan kronologisnya berdasarkan informasi yang dihimpun, kebocoran gas dan bau menyengat sudah terjadi sekitar pukul 23.00 WIB.

Tampak dari kejauhan kilang PT Pertamina RU VI Balongan Indramayu meledak, Senin (29/3/2021). (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

Kemudian sekitar pukul 00.00 WIB ledakan terdengar. Dampaknya 14 orang luka ringan, 5 orang luka berat, 785 orang mengungsi, dan 3 orang hilang.

Baca juga: Pembagian Grup Duta Provinsi Babak Konser di Top 56 LIDA 2021, Lengkap Daftar Duta yang Tersenggol

Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Selasa 30 Maret 2021: Capricorn Dapat Untung Banyak, Taurus Sulit Simpan Uang

"BPBD Provinsi Jawa Barat berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Indramayu, melakukan kaji cepat ke lokasi kejadian. Aparat TNI dan Polri yang berada di lapangan sudah mengimbau kepada masyarakat sekitar
agar mengungsi ke tempat yang lebih aman," katanya melalui ponsel, Senin (29/3).
 
Hadi mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan pihak terkait dan mendirikan pengungsian di tiga titik, yaitu Islamic Center, GOR Bumi Patra, dan Pendopo Indramayu.

"Kebutuhan mendesak adalah makanan siap saji dan air minum untuk pengungsi. Cuaca cerah berawan dan api masih menyala dan warga sekitar kilang sudah diungsikan semua ke GOR
Komplek Perumahan Pertamina Bumi Patra, Islamic Center Indramayu, dan Pendopo Kabupaten Indramayu," katanya.

Penanganan Lansia

Berdasarkan data BPBD Jabar, tercatat 19 orang yang menjadi korban dalam bencana tersebut. Hadi mengatakan pihaknya pun menangani sejumlah lansia menjadi korban.

Tercatat di antaranya seorang nenek berusia 100 tahun yang bernama Tiah, mengalami luka ringan dalam insiden tersebut.

Selain Tiah, katanya, terdapat lansia lainnya, di antaranya Mulyana (82), Dawin (80), Sanusi (90), Warti (80), Raminah (60), Rokamah (80). Mereka mengalami luka ringan akibat ledakan dan kebakaran.

"Ya betul di antaranya ada lansia, sekarang posisi korban yang luka berada di RS Pertamina. Kita melakukan pendampingan dan penanganan kebakaran ini dilakukan langsung oleh Pertamina," katanya.

Adapun korban luka ringan tersebut adalah:

- Noaf Firmansyah, 21 tahun
- Muhammad Sidiq Maulana, 13 tahun
- Guntur Mauluna, 13 tahun
- Suteni, 53 tahun
- Yasmin
- Mulyana, 82 tahun
- Dawin, 80 tahun
- Romalah, 55 tahun
- Sanusi, 90 tahun
- Warti, 80 tahun
- Rokamah, 80 tahun
- Tiah, 100 tahun
- Raminah, 60 tahun
- Ade Suratman (security)

5 Orang Luka Berat adalah 

- Kosim B Durakman, 18 tahun
- Abdul als adil, 18 tahun
- Ibnu ajis, 18 tahun
- Ahmad Asrori, 18 tahun
- Khoirul Ikhwan, 16 tahun

Tiga orang korban masih dicari

Hadi mengatakan sedangkan tiga korban dalam musibah kebakaran tersebut masih dalam pencarian. Mereka diduga terpental ke arah sawah saat menyelamatkan diri.

"Sampai saat ini belum ditemukan," ujar Hadi.

Adapun rincian jumlah pengungsi adalah di Islamic Center Indramayu terdapat 392 jiwa, di Pendopo Kabupaten Indramayu 320 jiwa, dan  di GOR Bumi Patra 73 jiwa.

Berita Terkini