Zona Merah di Indramayu Mukai Berkurang, Kini Tersisa 12 Kecamatan Berisiko Tinggi

Penulis: Handhika Rahman
Editor: Machmud Mubarok
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peta persebaran covid-19 di Indramayu per 17 Maret 2021.

Deden Bonni Koswara menjelaskan, klaster ini berawal dari dua orang pegawai yang sudah lebih dahulu terkonfirmasi Covid-19.

Satu pegawai positif Covid-19 bersama keluarganya dan satu pegawai lainnya terkonfirmasi dari hasil laporan pemeriksaan Satgas Covid-19 Majalengka.

Dari situ, membuat karyawan lainnya ikut terpapar Covid-19.

Pada hari ini, Kejaksaan Negeri Indramayu juga dilakukan sterilisasi dengan penyemprotan cairan disinfektan.

"Untuk yang positif kita minta untuk melakukan isolasi mandiri dan satu pegawai yang terkonfirmasi bersama keluarga masih di rumah sakit. Kemudian untuk yang negatif, tetap masuk seperti biasa," ujar dia.

Klaster Pesantren

Sebelumnya, muncul pula klaster pesantren di Indramayu.

Pondok Pesantren ( Ponpes) kembali menjadi klaster penyebaran Covid-19 di Kabupaten Indramayu.

Ada dua Ponpes sekaligus yang menjadi klaster, yakni Pondok Pesantren Tahfidz Abdurrahman Basuri dan Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqo di Kecamatan Sindang.

Baca juga: Vaksinasi di Indramayu Terus Dikebut, Wartawan pun Hari Ini Divaksin, Ketua PWI Sebut Tak Usah Takut

Baca juga: Wartawan di Kabupaten Cirebon Divaksin Covid-19, Imron Rosyadi Bilang Mereka Rentan Terpapar Corona

Baca juga: Terungkap, Pelaku Jambret Terekam CCTV yang Seret Korbannya di Kota Bandung Ditembak Polisi

"Ini memang menjadi suatu hal yang mengejutkan bagi kita karena memang ini kejadiannya terjadi saat berlakunya PPKM Mikro tahap kedua," ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara kepada Tribuncirebon.com di Pendopo Indramayu, Jumat (5/3/2021).

Deden Bonni Koswara mengatakan, klaster ini awalnya muncul setelah ada salah satu santri yang sakit.

Saat dilakukan pemeriksaan, santri yang bersangkutan ternyata positif Covid-19.

Virus tersebut pun menyebar dan membuat puluhan santri dan pengurus pesantren di masing-masing pesantren ikut terpapar Covid-19.

"Sebelumnya memang sudah ada gejala-gejala ada anak yang sakit, cuma memang sayang sekali tidak terlaporkan ke kami ke Satgas Kecamatan," ujarnya.

Deden Bonni Koswara menjelaskan, dari sebanyak 111 sampel yang diperiksa di Pondok Pesantren Tahfidz Abdurrahman Basuri, sebanyak 72 santri di antaranya positif Covid-19.

Halaman
1234

Berita Terkini