Api Abadi Desa Majakerta Indramayu Selalu Dipakai Kegiatan Nasional, Kini Terancam Hilang

Penulis: Handhika Rahman
Editor: Machmud Mubarok
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tugu api abadi yang terletak di halaman Balai Desa Majakerta, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Kamis (7/1/2021).

Tim khusus itu langsung pulang ke Jakarta untuk melaporkan temuannya.

Setelah kejadian itu, api alami Desa Majakerta selalu digunakan dalam rangkaian kegiatan nasional.

Seperti pada kegiatan Asian Games Ke-4 Asia dan pertama kali di Indonesia pada tahun 1962.

Lalu pada tahun 1972 dalam acara angkatan udara di Kali Jati Subang dan Tahun 2016 dalam rangka PON Ke-19 Jawa Barat.

Momen di saat api alami itu masih dimanfaatkan warga memasak pun masih sangat diingat Rendra, kala itu usianya masih kanak-kanak.

"Tapi sekarang cagar budaya api alam ini terancam," ujar dia.

Penyebabnya, karena Desa Majakerta akan menjadi lahan pembangunan proyek Petrochemical Complex Jabar. 

Proyek itu merupakan hasil kerja sama Pertamina dan CPC Taiwan, dengan nilai investasi sekitar Rp 100 triliun.

Rendra menyampaikan, dirinya mewakili masyarakat ingin mengedepankan musyawarah membahas soal kearifan lokal desa setempat yang terancam tersebut.

"Dan oleh karena itu kami ingin mengedepankan musyawarah terlebih dahulu agar tidak ada pihak yang dirugikan," ujar dia.

Untuk pembangunan Proyek Petrochemical Complex Jabar ini diketahui memerlukan sekitar 331,92 hektare tanah yang berada di dua kecamatan yakni Kecamatan Balongan dan Kecamatan Juntinyuat.

Jumlah tersebut akan dibagi menjadi beberapa bagian, yakni Kecamatan Balongan melibatkan 5 desa yakni Sukaurip (35,44 ha), Tegal Sembadra (45,21 ha), Sukareja (86,47 ha), Balongan (31,08 ha), dan Majakerta (108,20 ha). Sedangkan Kecamatan Juntinyuat yakni Desa Limbangan (25,5 hektare).

Adapun progres pembangunan Petrochemical Complex ini kini sudah memasuki tahapan kedua berupa konsultasi publik. 

Berita Terkini