Ada Longsor di Jembatan Ciawi, Akses Darat Menuju Dua Desa Harus Berputar Sejauh 1 Kilometer

Penulis: Ahmad Ripai
Editor: Machmud Mubarok
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jembatan Ambruk di Desa Ciherang Akibat Pondasi Terkikis Aliran Sungai

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN – Akses menuju dua desa di Kecamatan Garawangi tertutup akibat terjadi longsor di Desa Cirukem.

“Iya untuk menuju Desa Cirukem dan Kadatuan, pengendara roda dua maupun roda empat itu harus memutar hingga 1 Km,” ungkap Kepala BPBD Kuningan, Indra Bayu didampingi Camat Garawangi Minthareja saat ditemui di lokasi longsor, Senin (14/12/2020).

Indra mengatakan, pihaknya melakukan antisipasi dengan menutup jalan, karena khawatir ada longsor susulan.

Baca juga: INI Profil Sabar Tabar Si Zombie Angelina Jolie, Kini Dia Jalani Tahanan 10 Tahun Penjara di Iran

Baca juga: FPI Datangi Mapolres Kuningan, Protes Atas Penahanan Habib Rizieq, Bertahan Meski Hujan Mengguyur

Baca juga: Masih Zona Merah, Wisatawan Diminta Tak Berlibur ke Majalengka Saat Akhir Tahun, Objek Wisata Tutup

Indra mengaku bahwa ketinggian longsor yang menimpa tembok penahan tebing sekitar 10 meter dan lebar longsor sepanjang 15 meter.

Di tempat sama,  anggota Fraksi Gerindra Bintang DPRD Kuningan Sri Laelasari mendesak agar pemerintah daerah terjun langsung dan memprioritaskan untuk ke kelokasi ini.

“Terutama dalam memberikan kenyamanan fasilitas umum dan social,” katanya.

Menurut Sri, selain terjadi di sekitar jembatan ini, ada jembatan ambruk di Desa Ciherang juga belum dilakukan perbaikan.

"Dan kini hanya sementara jalan penghubung di desa itu sudah dibangun,” katanya.

Berdasarkan data bencana melanda di Kuningan, kata Sri, ini jangan sampai membuat bencana bagi warga.

“Terutama dalam memenuhui hajat hidup. Artinya, dengan akses rusak ini, kami bersama Komisi III DPRD akan melakukan percepatan perbaikan melalui dinas terkait,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, motor dan dongdangan tukang mi gulung terbawa longsor. Hal itu terjadi saat curah hujan mengguyur di Desa Cirukem, Kecamatan Garawangi, Senin (14/12/2020).

Diketahui pemilik motor alias tukang dagang keliling itu bernama Ohan Budiman (41), warga Desa Kadatuan.

“Ceritanya begini, sewaktu hujan saya singgah di posko tidak jauh dari lokasi kejadian,” ujar Ohan mengawali perbincangan tadi di lokasi kejadian.

Sewaktu tadi, kata Ohan, motornya terparkir persis zona longsor tersebut.

“Iya pas di parkir di sana. Tiba – tiba longsor terjadi membawa motor saya beserta isi dagangan yang ada di dongdangan tadi,” katanya.

Melihat aset usaha, kata dia, tadi hanya termenung dan mengelus dada. “Iya, dagangannya masih ada dan belum habis semua, tahunya motor terbawa longsor,” katanya.

Kejadian longsor, kata Ohan, itu sekitar pukul 15 : 00 WIB sewaktu intensitas cukup besar. “Iya waktu tadi hujan besar, beruntung motor masih bisa diangkat dan tidak terbawa arus Sungai Ciawi,” katanya.

Teramati di lokasi, sejumlah warga bergotong royong mengevakuasi unit motor bebek merek Yamaha Jupiter tadi.

“Iya motornya ada tapi bisa dilihat dan rusak parah,” ujarnya. (*)

Berita Terkini