Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Keluhan warga tentang kendaraan truk, dump truk, pick up dan sejenisnya yang lalu lalang dengan tidak menutup muatannya dengan terpal langsung direspon oleh Polsek Jatiwangi, Kamis (10/12/2020).
Pasalnya, wilayah hukum Polsek Jatiwangi merupakan salah satu yang banyak dilalui mobil-mobil bermuatan barang.
Namun, kebanyakan tidak dilakukan dengan baik, salah satunya tidak menutup muatannya dengan terpal.
Sehingga, banyak material muatannya seperti pasir, tanah dan semacamnya berjatuhan di jalan.
Hal itu, membuat warga terganggu disebabkan terkadang material sering jatuh atau tercecer di bahu jalan yang bisa mengakibatkan kecelakaan.
Menyikapi keluhan warga, jajaran Polsek Jatiwangi dipimpin Kapolsek Jatiwangi, Kompol Asep S.Fiqih melakukan tindakan persuasif dengan teguran dan tindakan dengan tilang kepada pengemudi.
Selain itu, melarang sementara berjalan kendaraan truk yang muat material sebelum ditutup menggunakan terpal, agar tidak membahayakan bagi pengguna jalan lainnya.
“Saya tidak bisa membiarkan adanya keluhan warga yang bisa memicu tindakan gangguan Kamtibmas termasuk pelanggaran lalu lintas. Sekecil apapun permasalahan di tengah masyarakat, saya bersama anggota pasti menindak lanjuti.
Hal seperti ini sebelumnya saya dan anggota sudah berulang kali melakukan imbauan dan teguran kepada sopir (pengemudi) truk dan kendaraan lainnya yang muat materil agar ditutup menggunakan terpal. Namun masih ada juga sopir yang membandel,” ujar Asep, Kamis (10/12/2020).
Ditempat terpisah, Kapolres Majalengka AKBP, Bismo Teguh Prakoso mengatakan tindakan para jajaran Polsek Jatiwangi dengan melakukan teguran kepada sopir truk yang memuat material dilihatnya sebagai tindakan positif.
Pihaknya berharap, para sopir truk dapat memahami dan menyikapinya dengan positif.
"Semoga para sopir khususnya yang memuat material dapat memahami apa yang dilakukan kepolisian, khususnya Kapolsek Jatiwangi bersama anggotanya untuk kepentingan kita semua dan pengguna jalan lainnya merasa aman dan nyaman," ucapnya.
Baca juga: Gadis Remaja 12 Tahun Melahirkan Anak Kembar Setelah Diperkosa, Ia Sempat Memaksa Ingin Aborsi
Baca juga: Cewek Buka Water Barrier di Jalan Kota Bandung, Pede Ngomong Bandung mah Nu Aing, Sudah Minta Maaf