"Makanya, kalau warga Gorekan Lor meninggal pada musim hujan dan anak Kali Lamong meluap ya pemakaman harus nyeberang anak Kali Lamong dengan cara dihanyutkan dengan ban bekas. Kondisi ini sudah terjadi bertahun-tahun,"terangnya.
Sebelumnya, pada tahun 2019 juga terjadi kasus serupa.
Jenazah Mbah Sayu, warga setempat juga terpaksa dihanyutkan warga dengan ban bekas untuk pemakaman. Kasus itu pun viral waktu itu.
Baca juga: Soeharto Menangis Lihat Tien, Istri Tercinta Terbaring Tak Bernyawa: Dokter, Kok Ora Iso Ditolong?
Baca juga: Pantas Saja Tagihan Listrik Bengkak, Jangan-jangan Anda Sering Melakukan Hal Ini Tanpa Sadar ya?
Respon Pemkab Gresik
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Pemkab Gresik, Gunawan Setijadi mengatakan, sejak kejadian jenazah yang dihanyutkan ke sungai pada tahun 2019 dulu, Pemerintah Kabupaten Gresik telah memberikan solusi dengan membeli lahan baru seluas 3.000 meter persegi untuk pembangunan makam khusus warga dusun Gorekanlor, Desa Cermenlerek, Kecamatan Kedamean.
Hal ini merupakan salah satu opsi terbaik, daripada membangun jembatan.
“Kalau membangun jembatan sangat tidak optimal, baik dari segi biaya maupun peruntukannya. Jembatan tersebut hanya sebagai akses jalan untuk jalur pemakaman saja. Jadi sangat tidak efektif dibanding biaya pembangunannya,” ucap Gunawan, Jumat (4/12/2020).
Pembelian tanah makam tersebut sudah dianggarkan dan akan direalisasikan pada TA 2020. Namun karena adanya pandemi Covid-19 maka pembelian tanah makam tersebut tertunda.
“Kami akan berkoordinasi dengan beberapa OPD untuk segera merealisasikan pembelian tanah makam tersebut. Tampaknya tanah tersebut sudah disiapkan,” tandas Gunawan.
Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Gresik Reza Pahlevi menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya Kasti, Warga Dusun Gorekanlor Desa Cermenlerek Kecamatan Kedamean Gresik.
Pada kesempatan itu, Reza menyampaikan penyesalan mendalam atas kejadian pada prosesi pemakaman Almarhumah isteri Ponaji, yang kerandanya diseberangkan menggunakan ban bekas di anak Kali Lamong saat menuju pemakaman.
“Sebetulnya kejadian ini pernah terjadi beberapa tahun lalu sekitar awal tahun 2019. Saat itu Pemkab Gresik memfasilitasi semacam kesepakatan antara warga dusun Gorekanlor dan Gorekankidul. Apabila ada warga Gorekanlor yang meninggal dunia bisa dimakamkan di Gorekankidul bila air anak kali Lamong sedang tinggi,” kata Reza.
Memang, jalan menuju makam warga dusun Gorekanlor adalah bagian dari anak sungai Kali Lamong.
Di mana jalan tersebut hanya bisa dilewati saat musim kemarau, dan selalu tergenang disaat musim penghujan.
Di saat musim hujan tentu saja jalan makam tersebut tergenang.