Nyamar Jadi Tukang Cilok dan Bakso Intel Polisi Ini Berhasil Tipu Warga Demi Ungkap Kejahatan

Editor: Mumu Mujahidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Polisi: Belakangan seorang polisi mengisahkan dirinya dalam mengungkap kejahatan dengan menyamar sebagai tukang bakso dan cilok.

Di sini polisi yang bertugas di lapangan turun tangan.

Mereka turun ke jalan, menelusuri setiap informasi agar pelaku bisa ditangkap.

Kepala Satreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Rifai mengatakan bukan hal mudah mengungkap kasus kriminal.

Baca juga: TKW Asal Indramayu Depresi di Taiwan, Kini Terbaring Lesu di RS, Diberi Roti Jawabannya Bikin Nangis

Terkadang, aksi kejahatan hanya meninggalkan sedikit sekali bukti dan sangat minim kesaksian.

Karenanya, untuk mengungkap kasus tak jarang polisi harus menyamar.

"Kadang mereka harus berperan sebagai pedagang bakso, nasi goreng, dan berkeliling ke pelosok kampung hingga berhari-hari," ujar AKBP M Rifai belum lama ini.

‎Satu perwira di Satreskrim Polrestabes Bandung, Tri, sempat mengisahkan pengalamannya menangkap penjahat dengan kisah-kisah penyamarannya kepada Tribun Jabar, belum lama ini.

"Pernah kalau siang jualan bakso, malam jualan sekoteng. Pernah juga jadi tukang becak, tukang parkir, jadi hansip pernah. Dijalani sampai berminggu-minggu," kata Tri.

Selama penyamaran, ia berinteraksi sebagaimana halnya pedagang.

Beragam penyamaran itu biasa dilakukan di tempat-tempat tidak jauh dari tempat kejadian sebuah perkara.

Tujuan dari penyamaran untuk menggali keterangan dan mencari barang bukti.

"Karena begini, saksi di lokasi kejadian itu kadang tidak bisa dimintai keterangan jika mengaku sebagai polisi, saksi jadi bungkam atau segan. Untuk menyiasati itu, ya, nyamar," ujar Tri.

Bagi polisi seperti Tri, satu hal yang mereka yakini.

Sebuah tindak pidana bagaimanapun modusnya, pasti meninggalkan jejak, sekalipun jejak itu hanya secuil.

Teknik penyamaran adalah salah satu cara untuk mengungkapnya.

Halaman
1234

Berita Terkini