Kecelakaan Maut

Owner RS Juanda Kuningan Sarjono Meninggal dalam Kecelakaan Moge di Lampung, Ini Kronologisnya

Penulis: Ahmad Ripai
Editor: Mumu Mujahidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Almarhum dr Sarjono alias papi Jhon

Dr Sarjono dikenal sebagai dokter yang mendirikan rumah sakit umum swasta, RS Juanda di Kuningan. Rumah sakit ini berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda No 207 Kuningan.

Didirikan pada tanggal 12 November 2002, di bawah Yayasan Assyfa yang diketuai oleh dr. H. Sardjono, M. Kes.

Sebelumnya RS. Juanda Kuningan adalah sebuah rumah bersalin yang hanya melayani pasien kebidanan dan kandungan. Karena kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang bersifat umum di Kabupaten Kuningan meningkat, maka Rumah Bersalin Juanda berubah menjadi Rumah Sakit Umum Swasta dengan nama Rumah Sakit Juanda Kuningan sesuai dengan Surat Izin Penyelenggaraan Rumah Sakit Nomor : 503/11/028 /Jamsarkes dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan.

Pada Tahun 2012 badan hukum Rumah Sakit Juanda berubah menjadi di bawah PT. GAFARI dengan  direktur utamanya adalah dr. H. Sardjono, M. Kes serta mendapatkan izin pelayanan kesehatan sebagai rumah sakit tipe C.

Sebagaimana dilansir dari https://rumahsakitjuanda.com/, Rumah Sakit Juanda adalah rumah sakit yang mengutamakan pelayanan, kebersihan, dan keramahan petugas sehingga kepuasan pasien (Customer Satisfaction) adalah segala-galanya.

Sebagai rumah sakit swasta di kota Kuningan Rumah Sakit Juanda Kuningan hadir tidak untuk berkompetisi dengan rumah sakit yang lain, melainkan untuk saling melengkapi dan meningkatkan kualitas derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Kuningan.

Dalam usianya sekarang ini, RS. Juanda Kuningan terus berbenah dalam berbagai aspek, baik aspek pelayanan medis, manajemen, peralatan kesehatan, sarana dan prasarana yang menunjang dalam bidang pelayanan kesehatan terhadap pasien. 

Dilepas Bupati Kuningan

Jenazah dr Sarjono tiba di rumah duka sekitar pukul 04.30 WIB, di Desa Lengkong,  Kecamatan Garawangi disambut isak tangis keluarga dan sanak famili, Kamis (18/9/2020).

Tidak sedikit para takjiah datang untuk memanjatkan do'a dan mengucap belangsungkawa. Hal itu disertai banyaknya karangan bunga yang berjejer di sepanjang jalan sekitar rumahnya.

"Iya kang,  kepergian almarhum berbarengan dengan peringatan atau milad Kahmi (Korp alumni Himpunan Mahasiswa Islam, red)," ujar Ali sekaligus kader Kahmi Kuningan.

Menurutnya, sosok Sarjono sewaktu hidup memang sangat aktif sebagai organisatoris. "Beliau bukan hanya di Kahmi aktif sebagai organisator, melainkan disejumlah organisasi seperti Ikatan Dokter Indoensia pun sama, apalagi beliau juga dokter senior didaerah," katanya.

Teramati di lingkungan rumah duka, Bupati Kuningan H Acep Purnama berharap masyarakat bisa bersabar dan mencontoh kebaikan almarhum semasa hidup.

"Kami yakin dokter jon ini orang baik," kata Acep.

Memasuki waktu shalat jum'at, pihak keluarga meminta jenazah untuk ikut di solatkan di Masjid desa setempat.

"Iya, tadi jenazah sebelum di makamkan di TPU Wangon, Daerah Banyumas. Jenazah di solatkan di Masjid," katanya.

Singkat dalam pelaksanaan shalat jum'at tadi,  jenazah kembali ke rumah duka dan untuk dilakukan pelepasan.

"Tadi sebentar kami sambutan untuk pelepasan jenazah dan langsung bertolak ke Banyumas," ungkapnya.

Pantauan di lokasi, kepergian jenazah ke Daerah Banyumas itu menggunakan ambulan milik RS Juanda dan di kawal petugas Patroli kepolisian Kuningan dan ikuti puluhan motor gede. (*)

Berita Terkini