Pada malam dini hari tadi mereka melakukan penyemprotan klorin saat tomcat-tomcat itu kembali muncul.
Setelah dilakukan penyemprotan, ribuan tomcat yang tadi malam menyerang semuanya mati seketika.
Meski demikian, A Fatah belum bisa memastikan apakah tomcat-tomcat itu akan kembali menyerang atau tidak pada malam hari nanti.
Teror tomcat ini diketahui sudah terjadi sejak Kamis (27/8/2020) sampai dengan sekarang.
Ada sebanyak 3 rumah warga di Desa Pabean Udik Blok Song, Kecamatan/Kabupaten Indramayu yang diserang serangga tersebut.
• Tomcat Serang Anak-anak di Indramayu Mukanya Kaku dan Perih, Mau Ngedip Juga Susah
• Mulai Ditransfer Besok Subsidi Gaji Rp 600 Ribu Bakal Disalurkan ke 3 Juta Karyawan Swasta
Dengan jumlah korban mencapai 11 orang, 7 di antaranya adalah anak-anak.
Dalam hal ini, BPBD Indramayu masih terus melakukan pemantauan dan menganalisa bahan yang bisa benar-benar mengusir serangan serangga tersebut.
"Nanti kita lihat, kita juga mencoba memakai bahan apa selain pakai klorin yang bisa mengusir tomcat, karena memang membahayakan juga. Kalau kena gigitan bisa terbakar, melepuh, terus pada bengkak," ujarnya.
Serang Anak-anak Jadi Korban
Muka dari anak-anak di Desa Pabean Udik Blok Song, Kecamatan/Kabupaten Indramayu seperti memar dan timbul bintik-bintik merah terutama di sekitaran mata.
Mereka menjadi korban serangan tomcat yang dalam beberapa hari terakhir menyerang pemukiman setempat.
Setidaknya ada 11 korban serangan tomcat di desa setempat, 7 di antaranya masih anak-anak.
Salah seorang anak yang menjadi korban, Dinda Dwi Anggraeni (10) mengatakan, wajahnya sakit dan perih.
"Sakit, perih, pengennya cepat diobatin," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (1/9/2020).
Dinda Dwi Anggraeni yang saat ini duduk di kelas 4 SD sulit melakukan aktivitas, apalagi untuk belajar.