Ibu Rumah Tangga Meninggal Karena Corona

Balita 3 Tahun dan Ibunya di Indramayu Terkonfirmasi Positif Covid-19 Terpapar dari Ayahnya

Penulis: Handhika Rahman
Editor: Mumu Mujahidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi jenazah bayi

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Istri dan anak dari pasien Covid-19 di Kabupaten Indramayu ikut terpapar virus corona.

Mereka adalah seorang ibu rumah tanggal berinisial AP (34) dan anak balitanya Z (3) warga Kecamatan Kertasemaya.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, mereka terpapar dari sang ayah yang sebelumnya sudah lebih dalu terkonfirmasi Covid-19.

"Yang bersangkutan adalah kontak erat dari pasien terkonfirmasi Tn D yang sedang isolasi di Wisma Atlit," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (18/8/2020).

Jenazah Siswi Kelas VI SD Ini Matanya Terbuka dan Berkedip saat hendak Dimandikan

Ibu Rumah Tangga di Indramayu Meninggal karena Covid-19, Alami Gejala Batuk Selama Seminggu

Deden Bonni Koswara menjelaskan, keduanya terkonfirmasi setelah dilakukan tracing pada tanggal 11 Agustus 2020.

Hasilnya baru diketahui pada 14 Agustus 2020 dan dinyatakan positif Covid-19.

Kini keduanya sudah dilakukan evakuasi dan tengah dirawat di ruang isolasi RSUD Indramayu.

Dalam hal ini, pemerintah Kabupaten Indramayu meminta kepada masyarakat untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Fase Adaptasi Kehidupan Baru (AKB) yang dibuat pemerintah jangan menjadikan masyarakat lengah.

Terlebih hingga saat ini Kabupaten Indramayu masih masuk kategori zona kuning atau belum sepenuhnya aman dari penyebaran virus corona.

Pemerintah pun sudah merencanakan untuk melakukan swab massal sebagai langkah antasipasi sebagai memetakan penyebaran virus corona di Kabupaten Indramayu.

"Rencananya swab massal dilakukan terhadap 1 persen dari jumlah penduduk. Sekarang kita sudah sekitar 5.700 swab," ujar dia.

Alami Batuk Selama Seminggu

Seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Indramayu menjadi pasien ke enam yang meninggal dunia akibat Covid-19.

Pasien tersebut diketahui berinisial T (64) warga Kecamatan Tukdana.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, tidak ada penyakit kronis yang menyertai pasien sehingga menyebabkannya meninggal dunia.

• BREAKING NEWS Ibu Rumah Tangga Meninggal Sehari Setelah Dirawat di RSUD Indramayu karena Corona

• UPDATE Covid-19 di Kabupaten Cirebon, Jumlah Kasus Kini Tembus 119 Orang

"Kalau diagnosa dari dokter yang menangani dia hanya mengeluhkan pneumonia bacterialis dengan DD Covid-19," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (18/8/2020).

Deden Bonni Koswara menjelaskan, sebelumnya pasien diketahui menderita batuk selama seminggu lamanya.

Pasien pun kemudian dirawat di RSUD Indramayu selama sehari dan dilakukan tes usap.

Hasilnya baru keluar pada tanggal 14 Agustus 2020 dengan hasil positif corona.

Hanya saja, pasien meninggal dunia saat dievakuasi petugas ke ruang isolasi.

"Kemudian kami langsung lakukan isolasi bersama Muspika dan bisa dievakuasi namun dengan takdir Allah beliau meninggal jam 20.31 WIB," ujarnya.

Meninggal Setelah Dirawat Sehari
Sebelumnya pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Kabupaten Indramayu bertambah, kini tercatat sudah ada sebanyak 6 pasien.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, pasien tersebut merupakan seorang ibu rumah tangga berinisial T (64) warga Kecamatan Tukdana.
"Ada penambahan 3 orang, satu di antaranya meninggal dunia," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (18/8/2020).
Deden Bonni Koswara menjelaskan, pasien semulanya mengeluhkan batuk sudah selama 1 minggu.
Oleh tim medis pun pasien dibawa ke RSUD Indramayu dan sempat mendapat perawatan selama satu hari.
Saat itu, tim medis juga melakukan tes usap terhadap pasien, mengingat kondisi batuk yang cukup parah.
Hasilnya, kemudian keluar pada tanggal 14 Agustus 2020 dengan hasil positif Covid-19.
"Kemudian kami langsung lakukan isolasi bersama Muspika dan bisa dievakuasi namun dengan takdir Allah beliau meninggal jam 20.31 WIB," ujar dia.

• 31 Tenaga Kesehatan RSUD Sumedang Positif Corona, Layanan Poliklinik Ditutup Sementara Kecuali IGD

• Emak-emak Bonceng 2 Anak Naik Motor, Terobos Lampu Merah, Anaknya Tewas Tergilas Truk, Emak Selamat

Berita Terkini