Nahkoda Kapal Meninggal Misterius

Nahkoda Kapal Asal Indramayu Meninggal Misterius, ABK Kapal Pasific 7 Ngungsi ke Bagian Atas Kapal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Medis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu saat menscreening awak Kapal Pasific 7 gross tonnage (GT) 75, Sabtu (25/4/2020).

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Sebanyak 13 orang Anak Buah Kapal (ABK) Pasific 7 gross tonnage (GT) 75 terpaksa mengungsi ke bagian atas kapal selama satu setengah hari setelah nahkoda Kapal meninggal secara misterius.

Nahkoda kapal tesebut meninggal pada Jumat (24/4/2020) sekitar pukul 14.00 WITA di perairan Kalimantan saat hendak pulang ke Indramayu seusai mencari ikan di perairan Papua.

Caruluk Atau Kolang Kaling di Kuningan Ngehits Saat Ramadhan, Bisa Dijadikan Kolak untuk Buka Puasa

Petugas Medis Puskesmas Margadadi, Siti Nur mengatakan, jenazah nahkoda Kapal diletakkan di ruang kamar perahu di bagian bawah.

Adapun posisi jenazah diletakkan di dekat lemari es agar tidak menimbulkan bau busuk.

Petugas Satpolair Polres Indramayu bersama tim medis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu saat mengevakusi jasad nahkoda Kapal Pasific 7 gross tonnage (GT) 75, Sabtu (25/4/2020). (Istimewa)

"Di taruh di bawah di ruang kamar perahu, itu ditaruh di depan kulkasnya agar dia tidak terlalu bau," ujar dia kepada Tribuncirebon.com seusai mendaratnya kapal di pelabuhan depan Mako Satpolair Polres Indramayu, Sabtu (25/4/2020) malam.

Siti Nur juga memastikan dari para ABK itu tidak ada yang berkontak langsung dengan nahkoda Kapal setelah meninggal dunia.

Jadwal & Link Belajar dari Rumah TVRI Minggu, 26 April 2020: Ada Meteri Ritual Adat Sigofingolo

Hal tersebut berdasarkan pengakuan para ABK yang tak ada yang berani mendekati jenazah. Mereka memilih mengungsi ke bagian atas kapal.

"Ketiga belas awak kapal di atas, tidak bersamaan dengan jenazah," ucap dia.

Dalam hal ini, pihaknya pun melakukan screening terhadap ketiga belas ABK tersebut. Meski hasilnya dinyatakan normal, mereka ditetapkan sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19.

Mereka harus menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari dan akan dipantau rutin oleh petugas medis.

"Kita akan pantau kondisi mereka setelah mendarat, sekian hari apakah ada keluhan atau tidak, seperti pilek, demam, sesak napas, tadi alhmadulillah tadi dicek semuanya normal," ucap dia.

13 ABK Berstatus OTG Covid-19

Meninggalnya Nahkoda Kapal Pasific 7 gross tonnage (GT) 75 secara misterius di atas kapal membuat sebanyak 13 orang lainnya yang merupakan Anak Buah Kapal (ABK) ditetapkan sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Petugas Medis Puskesmas Margadadi, Siti Nur kepada Tribuncirebon.com seusai melakukan screening terhadap para ABK di Mako Satpolair Polres Indramayu, Sabtu (25/4/2020) malam.

• Sebelum Beraktivitas, Cek Dulu di Sini Prakiraan Cuaca Kabupaten Indramayu, Minggu 26 April 2020

Seperti diketahui, nahkoda kapal tersebut berinisial D (47) warga Kecamatan Indramayu yang meninggal dunia secara misterius saat perjalanan pulang ke Indramayu usai mencari ikan di perairan Papua.

Siti Nur mengatakan, mereka ditetapkan sebagai OTG karena hingga sekarang penyebab pasti meninggalnya jenazah belum diketahui secara pastinya.

Tenaga Medis Puskesmas Margadadi, Siti Nur, Sabtu (25/4/2020). (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

"Awak kapal ada 13 orang, totalnya ada 14 sama dia (jenazah). Rata-rata suhu tubuh mereka juga hanya 36 derajat saat discreening, tidak ada yang 37 derajat apalagi 38 derajat, alhamdulillah sehat semua," ujar dia.

"Untuk kategorinya semua OTG dan alhamdulillah tidak ada yang Orang Dalam Pemantauan (ODP)," lanjut Siti Nur.

• VIDEO - Relawan BNR dan Kader PAC PDIP Bagi-bagi Paket Takjil di Jalur Kuningan-Cirebon

Selama 14 hari kedepan, para ABK itu haruskan menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Mereka akan dipantau secara rutin oleh petugas medis pada hari pertama, ketiga, ketujuh, dan keempat belas.

"Kita akan pantau kondisi mereka setelah mendarat, sekian hari apakah ada keluhan atau tidak, seperti pilek, demam, sesak napas, tadi alhmadulillah tadi dicek semuanya normal," ucap dia.

Sementara itu, Kasat Polair Polres Indramayu, AKP Tohari mengatakan, nelayan yang merupakan nahkoda Kapal itu diketahui meninggal dunia pada Jumat (24/4/2020) sekitar pukul 14.00 WITA di perairan kalimantan saat hendak pulang ke Indramayu.

"Kapal tadi tiba sekitar pukul 20.00 WIB di pelabuhan depan Mako Satpolair Polres Indramayu," ujar dia kepada Tribuncirebon, Sabtu (25/4/2020) malam.

Sebelum meninggal, nahkoda kapal mengeluh sakit di punggung

Nahkoda Kapal Pasific 7 gross tonnage (GT) 75 berinisial D (47) warga Kecamatan Indramayu meninggal dunia secara misterius di atas kapal sesuai berlayar mencari ikan di perairan Papua.

Tenaga Medis Puskesmas Margadadi, Siti Nur mengatakan, belum diketahui secara pasti penyebab yang mengakibatkan nelayan yang juga nahkoda Kapal tersebut meninggal.

• Sebelum Beraktivitas, Cek Dulu di Sini Prakiraan Cuaca Kabupaten Indramayu, Minggu 26 April 2020

Namun, saat melakukan evakuasi, pihaknya menemukan benjolan semacam bisul pada bagian punggung jenazah.

"Ada benjolan di punggungnya semacam bisul di punggung, tapi bukan dari Covid-19 ya, kita garis bawahi bukan dari Covid-19," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di lokasi evakuasi di depan Mako Satpolair Polres Indramayu, Kamis (25/4/2020).

Berdasarkan pengakuan rekan almarhum, diceritakan Siti Nur, dalam beberapa hari terakhir selesai mengangkut ikan dan hendak kembali berlayar pulang nahkoda Kapal yang meninggal misterius itu mengeluhkan sakit pada bagian punggung.

Rekan almarhum pun awalnya tidak menaruh curiga, mereka menyangka ia tengah tertidur.

Namun, saat dibangunkan, dia sudah meninggal dunia pada Jumat (24/4/2020) sekitar pukul 14.00 WITA di perairan Kalimantan saat perjalanan pulang ke Indramayu.

• Tanda-tanda Anda Memiliki Kolesterol Tinggi, Salah Satunya Sering Nyeri di Bagian Tengkuk

"Dia berangkat dari rumah berlayar itu dia tidak mengeluh apa-apa, kelihatan sehat," ujarnya.

Setibanya kapal di pelabuhan depan Mako Satpolair Polres Indramayu pada Sabtu (25/4/2020) sekitar pukul 20.00 WIB, petugas medis dibantu polisi langsung mengevakuasi jenazah berdasarkan protap penanganan pasien Covid-19 dengan mengenakan pakaian Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.

Setelah itu, jenazah langsung dibungkus plastik lalu dimasukan ke kantung mayat dan dibawa ke RSUD Indramayu untuk pemeriksaan lebih lanjut menggunakan mobil ambulans.

"Kita tidak tahu penyebab kepastiannya itu Covid-19 atau bukan, untuk penjelasan lebih lanjutnya nanti setelah ada pemeriksaan di sana (RSUD Indramayu)," ujar Siti Nur.

Petugas Medis kenakan APD Saat evakuasi jenazah

Evakuasi nelayan berinisial D (47) asal Kecamatan Indramayu yang meninggal dunia secara misterius di Kapal Pasific 7 gross tonnage (GT) 75 dilakukan oleh petugas medis berpakaian Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.

Hal tersebut guna meminimalisir risiko terpaparnya Covid-19 karena penyebab pasti meninggalnya nelayan yang merupakan nahkoda Kapal tersebut belum diketahui secara pasti.

• Daftar Harga Hp Oppo Bulan April 2020: Oppo A9 2020 Rp 3,6 Jutaan, Oppo A31 Rp 2,5 Jutaan

Pantauan Tribuncirebon.com di lokasi, sedikitnya ada sebanyak 3 petugas berpakaian APD lengkap dibantu jajaran Satpolair Polres Indramayu yang mengevakuasi jenazah.

Penampilan petugas medis itu sontak menyita perhatian masyarakat setempat untuk menyaksikan evakuasi jenazah.

Kasat Polair Polres Indramayu, AKP Tohari mengatakan, sekarang ini seluruh SOP penanganan mayat yang tidak diketahui penyebab pastinya mesti dilakukan sesuai protap penanganan Covid-19.

"Kita tidak tahu penyebab meninggalnya karena apa, nanti setelah otopsi baru tahu itu kenapa sampai bisa meninggal dunia," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (26/4/2020).

Petugas Satpolair Polres Indramayu bersama tim medis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu saat mengevakuasi jasad nahkoda Kapal Pasific 7 gross tonnage (GT) 75, Sabtu (25/4/2020). (Istimewa)

• BREAKING NEWS: Nahkoda Kapal Asal Indramayu Meninggal Dunia Secara Misterius di Atas Kapal

Selain itu, AKP Tohari menyebut, masyarakat yang ikut menyaksikan evakuasi jenazah juga diberi batas dengan jarak 1-2 meter dari lokasi evakuasi.

Setibanya di daratan, para awak kapal lainnya yang berjumlah 13 orang pun langsung discreening oleh petugas medis. Mereka dicek kesehatan dan suhu tubuh masing-masing.

Hasilnya, seluruh awak kapal dalam keadaan sehat.

Disampaikan AKP Tohari, Kapal Pasific 7 GT 75 tiba di depan Mako Satpolair Polres Indramayu pada Sabtu (25/4/2020) sekitar pukul 20.00 WIB malam.

Mereka diketahui habis berlayar mencari ikan di perairan Papua.

• Zodiak Minggu, 26 April 2020: Virgo Optimis, Libra Jangan Terlalu Percaya Orang di Sekitarmu

"Almarhum meninggal dunia pada Jumat (24/4/2020) sekitar pukul 14.00 WITA di perairan kalimantan saat hendak pulang ke Indramayu," ujar dia.

Sementara itu, tenaga medis Puskesmas Margadadi, Siti Nur mengatakan, selepas kapal mendarat, jenazah langsung dibuka bajunya untuk melihat kondisi sementara.

Setelah itu, jenazah langsung dibungkus plastik lalu dimasukan ke kantung mayat dan dibawa ke RSUD Indramayu untuk pemeriksaan lebih lanjut menggunakan mobil ambulans.

"Ada benjolan di punggungnya semacam bisul di punggung, tapi bukan dari Covid-19 ya, kita garis bawahi bukan dari Covid-19," ujar dia.

"Kita tidak tahu penyebab kepastiannya itu Covid-19 atau bukan, untuk penjelasan lebih lanjutnya nanti setelah ada pemeriksaan di sana (RSUD Indramayu)," lanjut Siti Nur.

Berita Terkini