Berita Indramayu Hari Ini

Disdikbud Indramayu Minta Sekolah Sisir Anak yang Belum Bisa Membaca, Akan Diberi Bimbingan Khusus

Temuan pelajar SMP tidak bisa membaca dan SMA tidak bisa berhitung ditemukan di Kabupaten Indramayu.

Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
PELAJAR TAK BISA BACA - Kepala Disdikbud Indramayu, Caridin buka suara soal pelajar tidak bisa membaca dan tidak bisa berhitung, Jumat (22/8/2025) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Temuan pelajar SMP tidak bisa membaca dan SMA tidak bisa berhitung ditemukan di Kabupaten Indramayu.

Hal itu terungkap usai Petugas Satpol PP Indramayu melakukan razia terhadap siswa bolos sekolah beberapa waktu lalu.

Kondisi ini pun langsung menjadi sorotan nasional. 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu, Caridin mengatakan, usai kasus itu ditemukan, pihaknya segera memerintahkan seluruh satuan pendidikan yang ada di Indramayu melakukan penyisiran siapa saja anak yang masih belum bisa membaca.

Baca juga: Bupati Indramayu Usulkan Ada Revisi UU Pendidikan Usai Ditemukan Pelajar Tak Bisa Baca dan Berhitung

“Tapi untuk sementara kami belum bisa menemukan karena sampai hari ini laporan dari guru-guru itu sudah bisa membaca,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (22/8/2025).

Caridin menyampaikan, meski demikian, Disdikbud Indramayu tetap akan melakukan penyisiran lebih lanjut.

Hal ini untuk memastikan seluruh pelajar di Indramayu bisa membaca semua.

Jika ditemukan ada lagi siswa tidak bisa membaca, mereka akan diberikan pembelajaran khusus lewat bimbingan konseling.

“Dan kami juga di Disdikbud ada sekolah khusus yang menangani anak-anak yang memiliki kecerdasan di bawah rata-rata,” ujar dia.

Di sisi lain, Caridin menyampaikan, soal temuan kasus anak tidak bisa membaca yang viral tersebut sebenarnya terjadi di sekolah MTs.

Tapi ia tidak menutup kemungkinan bisa saja hal tersebut juga terjadi di SMP yang menjadi ranah Disdikbud Indramayu.

Baca juga: Belasan Santri di Cidaun Cianjur Alami Keracunan, Diduga Akibat Konsumsi MBG

Oleh karenanya, optimalisasi belajar lewat bimbingan khusus ini akan dimaksimalkan oleh pemerintah daerah.


Apalagi dengan kurikulum yang dipakai sekarang, sekolah juga dituntut agar tidak boleh ada siswa yang tinggal kelas.

“Kami dalam hal ini sudah menugaskan beberapa guru terkait bimbingan konseling bagi anak-anak yang memiliki keterlambatan membaca dan lain sebagainya ini,” ujar dia.

 

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved