2. Masroni Tidak Biasa Melaut
Berdasarkan informasi yang diterima Tribuncirebon.com, diketahui Korban tidak biasa melaut.
Meski bertama pencaharian sebagai nelayan, ia biasa mempekerjakan nelayan sekitar untuk mencari ikan.
"Pekerjaannya sih nelayan, tapi jarang kelaut, dia punya kapal sendiri, suka nyuruh nelayan lain, paling kalau kekurangan orang baru ikut ke laut," ujar seorang anggota keluarga lainnya yang enggan disebutkan namanya, Rabu (22/1/2020).
• Jenazah ABK Indramayu yang Tenggelam Langsung Dimakamkan, Ratusan Warga Antar Jenazah Masroni
Sementara itu, Adik korban, Wiwin Widayanti (23) mengatakan, keluarga sudah ikhlas dan berharap jenazah korban bisa segera ditemukan.
"Karena dia keluarga saya, dia juga orangnya baik, pendiam, tidak nakal, pengenya cepat ditemukan meski sudah tidak bernapas lagi," ujar dia.
3. Diduga saat melaut tidak kenakan life jacket
Kepala UPP Indramayu Kant Dicky Eka Kunarko Putra menduga, Anak Buah Kapal (ABK) yang tenggelam di Perairan Laut Jawa Indramayu pada Selasa (21/1/2020) kemarin tidak mengenakan life jacket.
ABK itu bernama Masroni (35) warga Desa Dadap, Kecamatan Jantinyuat, Kabupaten Indramayu.
Adapun kondisi cuaca saat kejadian, disebutkan Kant Dicky Eka Kunarko Putra dalam keadaan cerah dan tidak bergelombang tinggi.
• GADIS di Lampung Jadi Budak Nafsu Ayah Tiri & Tetangga Selama 6 Tahun, Korban Diancam Bakal Dibunuh
"Kita minta istilahnya kesadaran dari para nelayan untuk memakai life jacket untuk keselamatan mereka sendiri," ujarnya.
4. Korban Ditemukan Tewas Mengambang di laut
Masroni (35), Anak Buah Kapal (ABK) KM Cawuk yang dilaporkan tenggelam di Perairan Laut Jawa Indramayu berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Masroni sendiri merupakan nelayan asal Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.
Ia itu ditemukan dalam keadaan mengambang di laut lepas setelah dilaporkan hilang tenggelam di Perairan Laut Jawa Indramayu saat menjaring ikan asin pada Selasa (21/1/2020).