Momen bahagia itu pun berhasil diabadikan di handphone yang dibawa Titiek.
"Bila malam itu Titiek tidak membawa HP-nya, mungkin kami tidak punya kenangan terakhir dengan bapak yang dapat kami abadikan," tulis Tutut.
Setelah merayakan ulang tahun, Soeharto bangun untuk salat Tahajud.
Kebiasaan salat Tahajud sudah dilakukan Soeharto bertahun-tahun yang lalu.
Saat akan salat Tahajud, Soeharto meminta kasurnya diputar agar menghadap kiblat.
Padahal dokter menyampaikan tidak apa-apa tak menghadap kiblat bila sedang sakit.
Namun, Soeharto kukuh meminta kasurnya diputar agar salat Tahajud menghadap kiblat.
"Saya mau menghadap kiblat."
Untuk memenuhi keinginan ayahnya, Sigit Harjojudanto memutarkan kasur Soeharto agar menghadap kiblat.
Satu hari sebelum meninggal, Soeharto berpesan kepada Tutut.
Ia meminta Tutut mendekat ke arahnya.
"Bapak mau bicara. Dengarkan baik-baik," ucapnya lirih.
Saat itu Tutut masih bingung akan permintaan Soeharto.
"Bapak sudah tidak kuat lagi. Bapak ingin menyusul ibumu," kata Soeharto.
Mendengar ucapan Soeharto, Tutut merinding. Ia optimis sang ayah dapat sembuh kembali.