Laporan Wartawan Tribun, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Belasan orang dari polisi dan pendemo sempat dibawa ke RS Halmahera Kota Bandung karena jadi korban saat kericuhan pendemo dengan polisi, di Gedung DPRD Jabar Jalan Diponegoro, Selasa (24/9).
"Jadi kami menangani korban dari polisi dan mahasiswa. Ada 15 orang. Tiga dari polisi dan 12 dari pendemo," ujar Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan RS Halmahera.
Ia mengatakan, belasan korban tersebut sempat dirawat. Dari perawatan tersebut, mereka mengalami sejumlah luka pukulan, baik dari polisi maupun pendemo.
"Kebanyakan karena terkena gas air mata, benturan benda tumpul baik dari polisi maupun pendemo. Sudah kami beri tindakan perawatan," ujar dia.
Belasan korban itu kondisinya saat ini sudah membaik dan sudah dipulangkan. Namun dari unsur polisi, ada yang dirujuk ke RS Halmahera.
"Semuanya sudah pulang. Sejauh ini enggak ada masalah. Tapi ada satu orang dari polisi yang dirujuk ke RS Cicendo karena ada gangguan penglihatan. Dirujuk karena di RS halmahera fasilitasnya tidak memadai. Makanya kami sarankan ke RS Cicendo," ujar dia.
Disinggung soal adanya mahasiswa yang kritis karene bentrokan massa dengan polisi pada aksi Senin (23/9) malam, ia belum bisa memastikannya.
"Saya melayani pasien jam 22.30 malam. Semuanya sudah pulang, kemarin malam tidak ada yang kritis, tidak ada yang mengkhawatirkan," katanya.
• VIRAL Dosen Fisipol Unmul Suruh Mahasiswanya Demo: Absen Dulu di Kelas, Silakan Turun ke Jalan
• BERANI, Saat Disemprot Air, Pendemo Ini Justru Naik ke Mobil Water Canon dan Ubah Posisi Selang
Seperti diketahui, bentrokan antara massa pendemo di Gedung DPRD Jabar dengan polisi kembali terjadi pada Selasa (24/9).
Pantauan Tribun, massa yang berunjuk rasa menentang pengesahan UU KPK dan KUHP itu memaksa masuk Gedung DPRD Jabar. Namun, dihadang barikade polisi.
Massa gabungan elemen mahasiswa dan kelompok anarko ini, kemudian melempari polisi dengan berbagai barang seperti batu, sepatu, botol minuman hingga tongkat kayu.
Lemparan massa itu dibalas dengan tembakan gas air mata hingga water canon. Massa berlarian ke arah Jalan Banda, Trunojoyo hingga arah Gedung Sate.
Massa di depan Gedung Sate sempat melakukan perlawanan dengan melempari polisi. Massa tetap dihalau mundur.
Sementara itu, pantauan Tribun di Jalan Banda, massa juga berhamburan ke arah Jalan LLRE Martadinata dari Jalan Banda. Mereka berlarian menghindari gas air mata yang membuat perih mata. (*)