“Kurun waktu tiga tahun masih bisa komunikasi pakai surat. Dulu kan belum ada HP. Setelah itu enggak ada kabar. Terus pas tahun ke-7 dilacak melalui KBRI, setelah itu tidak ada kabar. Enggak ada apa-apa,” kata Sofiyudin.
Sejak saat itu hingga saat ini, keluarga sudah putus komunikasi dengan Carmi selama 24 tahun.
Keluarga sudah berulang kali mendatangi Sarkum, tetangga yang memberangkatkan Carmi. Hingga Sarkum tutup usia, keluarga belum juga mendapat jawaban.
• VIRAL Baliho Korban Tu Ga Wajib, Yg Wajib Tu BERHIJAB, Begini Penjelasan Pihak Rabbani
Begitu pun dengan perusahaan yang memberangkatkan, hingga akhirnya tutup dan bangkrut, keluarga selalu pulang dengan tangan kosong ke rumah.
Sofiyudin juga sudah melapor pada petugas BNP2TKI dan juga KBRI, namun belum mendapatkan jawaban yang pasti tentang kondisi Carmi.
Mereka tidak tahu harus berbuat apa dan ke mana lagi untuk dapat memulangkan Carmi.
Pasalnya, kata Sofiyudin, seluruh keluarga sudah berusaha maksimal mengeluarkan hingga puluhan juta rupiah untuk membayar sejumlah pihak yang berjanji dapat memulangkan anaknya.
“Tulung pemerintah, Carmi suruh pulang. Bapaknya ingin bertemu. Ibunya, sedulur-sedulurnya (saudara-saudaranya) ingin bertemu. Tulung Bapak pemerintah, minta dibantu. Sudah lama ga datang-datang, ga ada kabar,” kata Ilyas sambil menangisi Carmi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah TKW Carmi, 31 Tahun "Hilang" di Arab Saudi, Tak Pulang dan Tak Ada Kabar", https://regional.kompas.com/read/2019/08/02/11061901/kisah-tkw-carmi-31-tahun-hilang-di-arab-saudi-tak-pulang-dan-tak-ada-kabar?page=all.
Penulis : Kontributor Kompas TV Cirebon, Muhamad Syahri Romdhon
Editor : Khairina