Khutbah Jumat
Naskah Khutbah Jumat Pekan Ini: Agar Mencitai dan Dicintai Rasulullah SAW
Pada kesempatan kali ini, Tribuncirebon.com mengangkat topik “Agar Mencintai dan Dicintai Rasululllah SAW"
Penulis: Sartika Harun | Editor: Sartika Rizki Fadilah
TRIBUNCIREBON.COM - Hari Jumat disebut sebagai Sayyidul Ayyam atau penghulu segala hari bagi umat Islam. Hari yang penuh keberkahan ini memiliki kedudukan istimewa karena setiap muslim yang telah balig diwajibkan menunaikan salat Jumat.
Dalam pelaksanaannya, salah satu rukun yang tidak boleh ditinggalkan adalah khutbah Jumat. Melalui khutbah, khatib menyampaikan pesan tentang ketaatan, keimanan, serta pengingat agar umat semakin mendekatkan diri kepada Allah ﷻ.
Tema khutbah Jumat pun beragam sesuai dengan kebutuhan umat. Pada kesempatan kali ini, Tribuncirebon.com mengangkat topik “Agar Mencintai dan Dicintai Rasululllah SAW"
Baca juga: NASKAH Khutbah Jumat Besok 22 Agustus 2025: Salat sebagai Jalan Menuju Keselamatan di Akhirat
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لله الَذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ وَهَدَانَا إلَى صِرَاطِ الْمُسْتَقِيْمِ صِرَاطِ الَذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَاالضَالِّيْنَ اَشْهَدُ اَنْ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ اَلْمَالِكُ الْحقُّ الْمُبِيْنُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًارَسُوْلُ الله صَادِقُ الْوَعْدِ الْاَمِيْنِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا محمدٍ فِى الْاَوَّلِيْنَ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا محمدٍ فِى اْلاَخِرِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ فَيَا اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوااللهَ تَعَالَى حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ وَاَخْلِصُوْا لَهُ الْعِبَادَةَ فَقَدْ اَفْلَحَ مَنْ اَخْلَصَ اَعْمَالَهُ لِهَِّى
قال الله تعالى : قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ. اللَّهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Hadirin jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh,
Pada kesempatan ini marilah kita perkuat keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah ﷻ dengan iman dan takwa yang sebenar-benarnya. Berusaha keras melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi semua yang dilarang.
Hadirin, as'adakumullâh,
Memasuki bulan Rabi'ul Awal di tahun ini marilah kita mengingat peristiwa penting kelahiran manusia sempurna pilihan Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam, yakni Nabi Muhammad ﷺ. Mengingat dalam arti mempelajari sejarah perjuangannya dalam mendakwahkan agama Islam, meneladani kebaikan-kebaikan akhlaknya, dan mengikuti sunnah-sunnah serta memperbanyak bacaan shalawat atasnya. Agar kita semua termasuk orang-orang yang selalu mencintai dan dicintai oleh rasulullah ﷺ dan akan mendapatkan syafaatnya di dunia sampai di akhirat kelak. Maka dari itu pada kesempatan ini khatib mengangkat tema "Agar Dapat Mencintai dan Dicintai Rasulullah ﷺ."
Ma'asyiral muslimin wazumratal mu'minin hafidhakumullâh,
Bulan ini adalah bulan yang sangat mulia. Bulan di mana lahir manusia pilihan Allah sebagai utusan di muka bumi, yakni Muhammad bin Abdillah. Beliau bukan hanya diutus untuk kalangan bangsa Arab saja, namun seluruh manusia bahkan alam semesta. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat as-Saba' ayat 28:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
Artinya: "Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui." (QS. As-Saba'[34]: 28).
Prof KH Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah, (2002: 519) memandang ayat ini memiliki empat hal pokok yang harus dimengerti, yaitu adanya utusan Allah dalam hal ini Rasulullah Muhammad ﷺ, ada yang mengutus yakni Allah ﷻ., yang diutus kepada mereka seluruhnya yakni alam, dan risalah, yaitu rahmat yang bersifat luas. Menurutya bahwa Rasulullah Muhammad ﷺ bukan sekadar membawa rahmat bagi seluruh alam namun justru kepribadian beliau lah yang menjadi rahmat. Begitu mulianya sifat Rasulullah Muhammad sehingga Allah menyebutkan dengan pujian yang sangat agung.
Kemuliaan sifat Rasulullah tercermin dalam cara beliau berdakwah. Sehingga Islam dikenal sebagai agama yang mengajarkan kepada kemaslahatan dunia dan akhirat. Usman Abu Bakar dalam bukunya Paradigma dan Epistemologi Pendidikan Islam (2013: 65) memahami pengertian rahmat pada diri Rasul adalah ajaran tentang persamaan, persatuan dan kemuliaan umat manusia, hubungan sesama manusia, hubungan sesama pemeluk agama, dan hubungan antar agama. Rasulullah mengajarkan untuk saling menghargai, saling menolong, menjaga persaudaraan, perdamaian, dan sebagaianya. Lebih dari itu, Rasulullah juga mengajarkan etika terhadap binatang. Sehingga dalam melakukan sembelihan binatang pun diajarkan cara-cara yang maslahat dan tidak menyakiti binatang.
Materi Khutbah Jumat 29 Agustus 2025: Hujan Rahmat di Bulan Maulid |
![]() |
---|
Ceramah Khutbah Jumat Singkat: Memupuk Cinta Lewat Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW |
![]() |
---|
NASKAH Khutbah Jumat Besok 22 Agustus 2025: Salat sebagai Jalan Menuju Keselamatan di Akhirat |
![]() |
---|
CERAMAH Khutbah Jumat Besok 22 Agustus 2025: Kepentingan Bangsa Harus Menjadi Prioritas Utama |
![]() |
---|
Materi Khutbah Jumat 22 Agustus 2025: Merenungi Keberkahan Rahmat Allah yang Tak Ternilai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.