Khutbah Jumat
Materi Khutbah Jumat 14 November 2025: Nabi Muhammad SAW Mengangkat Derajat Perempuan
Berikut ini teks khutbah Jumat, 14 November 2025 yang berjudul "Nabi Muhammad SAW Mengangkat Derajat Perempuan".
Penulis: Sartika Harun | Editor: Sartika Rizki Fadilah
TRIBUNCIREBON.COM - Berikut ini teks khutbah Jumat, 14 November 2025 yang berjudul "Nabi Muhammad SAW Mengangkat Derajat Perempuan".
Adapun teks khutbah Jumat ini dirilis oleh Kementerian Agama (Kemenag).
Teks khutbah Jumat ini berisi tentang perubahan besar terkait kedudukan perempuan dalam Islam setelah kedatangan Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: NASKAH Khutbah Jumat Besok 14 November 2025, Surga Tersembunyi di Telapak Kaki Ibu
Nabi Muhammad SAW Mengangkat Derajat Perempuan
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَمَرَنَا بِالْجَمَاعَةِ وَنَهَانَا عَنِ الْاخْتِلَافِ وَالتَّفَرُّقَةِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِي الرَّحْمَةِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ هُدَاةِ الْأُمَّةِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ مَا شَاءَ اللَّهُ كَانَ وَمَا لَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ، لَا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِي الْعَظِيمِ، أَمَّا بَعْدُ. فَيَا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ، أُوصِيكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللَّهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُونَ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيمِ : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّحِيمِ، يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.
Jemaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, dan hidayah-Nya kepada kita semua. Selawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw.
Jemaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Dalam Islam, perempuan memiliki kedudukan yang mulia dan setara dengan laki-laki dalam hal hak dan tanggung jawab. Al-Qur'an menegaskan bahwa perempuan adalah mitra sejajar bagi laki-laki, bukan bawahan atau atasan, melainkan teman hidup yang setara. Islam memberikan hak-hak yang jelas kepada perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, kepemilikan, partisipasi sosial, dan politik.
Sebelum kedatangan Islam, perempuan sering kali diperlakukan secara tidak manusiawi dan tidak memiliki hak-hak dasar dalam masyarakat. Di masa jahiliah, perempuan dianggap beban dan sering diperlakukan tidak adil, bahkan hingga pada praktik kejam mengubur bayi perempuan hidup-hidup. Namun, kedatangan Nabi Muhammad saw membawa perubahan besar. Allah Swt berfirman dalam surah An-Nahl ayat 58-59:
عَلَى هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُو فِي التُرَابِ فِي أَلَّا سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ.
"Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padam) mukanya dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak karena berita buruk yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan atau menguburkannya ke dalam tanah? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu".
Jemaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Islam datang sebagai agama yang memuliakan perempuan, menghapus praktik-praktik penindasan, dan menegaskan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam hak-hak dan tanggung jawab. Meskipun demikian, dalam kehidupan bermasyarakat saat ini, kekerasan terhadap perempuan tetap menjadi masalah serius. Komnas Perempuan mencatat adanya 401.975 kasus kekerasan terhadap perempuan sepanjang tahun 2023, termasuk kekerasan seksual, fisik, dan ekonomi. Permasalahan yang dihadapi pria dan wanita di Indonesia saat ini mencerminkan ketimpangan gender yang masih signifikan dalam berbagai aspek kehidupan.
Meskipun masa kejahiliahan telah berlalu setelah kehadiran Islam, perilaku jahiliah tetap tumbuh subur hingga saat ini. Fenomena ini terlihat dalam berbagai aspek kehidupan modern, di mana masyarakat sering kali menjauh dari nilai-nilai ilahiah meskipun merasa sebagai bagian dari kemajuan zaman. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ajaran Islam telah mengangkat martabat perempuan, tantangan dalam mewujudkan perlindungan dan penghormatan terhadap perempuan masih terus berlangsung dalam kehidupan sosial.
Di tengah arus modernisasi dan globalisasi, masih terdapat sebagian perempuan yang belum memahami secara utuh tentang pentingnya menjaga aurat dan identitas diri sesuai dengan nilai-nilai agama, artinya perilaku kejahatan bukan hadir dari lingkungannya, tetapi adanya penarik secara sengaja ataupun tidak sengaja dengan diawali dengan sikap perempuan. Hal tersebut bukan berarti kita membenarkan perlakuan kekerasan kepada perempuan yang tidak menjaga aurat. Tetapi penting bagi kita untuk selalu mengingatkan kaum muslimat, terutama keluarga kita sendiri untuk melaksanakan ajaran agama dan menjaga akhlaknya.
Jemaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Allah Swt berfirman dalam surah An-Nisa’ ayat 1:
وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”.
Ayat di atas mengandung beberapa pesan penting yang ditujukan kepada seluruh umat manusia. Pertama, Allah Swt memerintahkan manusia untuk bertakwa kepada-Nya, yaitu dengan menaati perintah dan menjauhi larangan-Nya. Allah mengingatkan bahwa Dia telah menciptakan manusia dari satu jiwa, yaitu Nabi Adam a.s. dari sosok laki-laki, dan dari jiwa tersebut diciptakan pasangannya, Hawa dengan sosok seorang perempuan. Dari keduanya, Allah memperbanyak keturunan berupa laki-laki dan perempuan yang tersebar di seluruh penjuru bumi. Hal ini menegaskan bahwa seluruh manusia berasal dari sumber yang sama, sehingga seharusnya saling menghormati dan menjaga hubungan baik antar sesama.
teks khutbah Jumat
ceramah Khutbah Jumat
Khutbah Jumat Singkat
materi khutbah Jumat
naskah khutbah Jumat
khutbah Jumat
Shalat Jumat
| NASKAH Khutbah Jumat Besok 14 November 2025, Surga Tersembunyi di Telapak Kaki Ibu |
|
|---|
| NASKAH Khutbah Jumat Besok 14 November 2025, Belajar Bersyukur Lewat Turunnya Hujan |
|
|---|
| NASKAH Khutbah Jumat Besok 14 November 2025, Refleksi Diri Tanda-tanda Iman Kita Sedang Melemah |
|
|---|
| Ceramah Khutbah Jumat Pekan Ini Berjudul Ibu Adalah Kunci Surga |
|
|---|
| Ceramah Khutbah Jumat 14 November 2025 Singkat: Mensyukuri Nikmat Hujan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/cirebon/foto/bank/originals/SALAT-SUBUH-KELILING-Jajaran-Polres-IndramayuC.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.