Khutbah Jumat

Ceramah Khutbah Jumat Sambut Maulid Nabi: Tetap Istiqamah Mencintai Nabi Muhammad SAW

Khotib dapat menyampaikan tentang cara memperingati Maulid Nabi 2025 dengan mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW.

Tribunjabar.id/Fauzi Noviandi
Puluhan warga penyintas gempa bumi Cianjur saat melaksaan solat terawih berjamaah di masjid darurat, Rabu (22/3/2023). 

Hadirin rahimakumullah,

Salah satu bukti kita mencintai Rasul yang paling mudah dikerjakan adalah dengan memperbanyak shalawat baik di lisan maupun di dalam hati, karena shalawat tidak membutuhkan batasan usia, batasan sosial dan batasan apapun.

Selain itu, bershalawat kepada nabi merupakan perintah yang tercantum di dalam Al-Qur'an Surat al-Ahzab ayat 56:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (QS. Al-Ahzab [33]: 56).

Ayat di atas menunjukkan, bahwa umat Islam bershalawat kepada Nabi Muhammad merupakan keharusan, karena itu semua merupakan bukti cinta kita kepadanya. Nabi saja sangat mencintai umatnya, bahkan ketika akan wafat yang disebut tiga kali adalah umatnya, bukan yang lainnya. Selain itu, ketika di akhirat kelak, bukti cinta Nabi kepada umatnya adalah dengan mensyafaatinya hingga masuk surga.

Hadirin rahimakumullah,

Selain memperbanyak bacaan shalawat, cara kita mencintai Rasulullah adalah dengan mengikuti sunnah-sunnahnya. Baik berupa perkataan, perbuatan maupun segala kebiasaan sikap Rasulullah.

Dikisahkan dalam kitab Nashaihul Ibad karya Imam Nawawi, Syekh Syibli mendatangi Ibn Mujahid, secara spontan Ibn Mujahid merangkul dan mencium kening Syekh Syibli. Syekh Syibli pun bertanya tentang hal itu. Syekh Mujahid menceritakan bahwa ia pernah bermimpi dan melihat Rasulullah mencium kening Syekh Syibli. Dalam mimpinya Ibn Mujahid bertanya kepada Rasulullah, hal apa yang menyebabkan Rasulullah begitu mencintai Syekh Syibli. Rasulullah menjawab bahwa Syekh Syibli selalu membaca dua ayat terakhir Surat at-Taubah dan shalawat setiap selesai shalat fardhu, yaitu:

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ. فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ

Dan membaca shalawat:

صَلَّى اللهُ عَلَيْكَ يَا مُحَمَّد

Kemudian Ibn Mujahid menanyakan akan hal itu terhadap Syekh Syibli dan ternyata Syekh Syibli selalu mengamalkan apa yang diceritakan Rasulullah dalam mimpi Ibn Mujahid tersebut.

Hadirin rahimakumullah,

Demikianlah khutbah yang singkat ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua, baik yang membaca maupun yang mendengarkannya. Semoga kita selalu mengingat dan mencintai nabi di manapun dan kapanpun, karena sesungguhnya cintanya nabi kepada umatnya lebih besar dari cinta umatnya kepadanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved