Khutbah Jumat
NASKAH Khutbah Jumat Besok 15 Agustus 2025: 4 Kunci Penting untuk Memperlancar Rezeki
Dalam khutbah Jumat ini, khatib diminta untuk mengajak jamaah sholat Jumat agar selalu bertakwa dan bertawakal kepada Allah SWT.
Penulis: Sartika Harun | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TRIBUNCIREBON.COM - Khutbah Jumat 15 Agustus 2025 kali ini mengusung tema “4 Perkara yang Dapat Melancarkan Rezeki”.
Dalam khutbah ini, khatib mengajak seluruh jamaah shalat Jumat untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan dan meneguhkan tawakal kepada Allah SWT.
Sebab, Allah SWT telah menjanjikan bahwa siapa saja yang bertakwa, maka Dia akan membukakan jalan keluar dari setiap kesulitan, serta menganugerahkan rezeki dari arah yang tidak pernah diduga.
Begitu pula, bila kita sepenuh hati bertawakal kepada-Nya, Allah akan mencukupkan segala kebutuhan kita.
Pesan ini menjadi pengingat bahwa ketakwaan dan tawakal bukan hanya bentuk ketaatan, tetapi juga kunci keberkahan dan kelancaran rezeki yang hakiki.
Baca juga: Materi Khutbah Jumat Besok 1 Agustus 2025: Meraih Surga dengan 4 Amalan Ini
Berikut naskah khutbah Jumat 15 Agustus 2025
Khutbah I
الْحَمْدُ للهِ الَّذِي مَنّ عَلَينا بِنِعمَةِ الاِسلامِ، وَلا يَزالُ يُوالِي علىَ عِبادِهِ مَواسِمَ الفَضْلِ والاِنْعامِ، ،وَأَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَه ذُوْالجَلالِ والاِكْرامِ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،ٍ. اَللَّههُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا، أَمَّا بَعْدُ، فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم}، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تععالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Di awal khotbah, di majelis yang mulia ini marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT yaitu dengan menjalankan perintah Allah SWT dengan ikhlas, khusyu, lagi penuh tawakal juga menjauhi larangan Allah Swt. Shalawat dan salam mudah-mudahan tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Salah satu ciri orang bahagia adalah mendapatkan rezeki yang halal lagi melimpah. Dan kebahagiaan itu menjadi berkah manakala memanfaatkan rezekinya untuk kebaikan, berderma dengan sesama, serta menggunakannya di jalan yang diridhoi Allah SWT. Maka orang yang demikian ini akan meraih predikat orang yang sukses secara hakiki. Namun demikian, bahwa semua itu harus melalui ikhtiar yang maksimal disertai doa dan landasi dengan tawakal.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Allah adalah Dzat Maha Pemberi Rezeki dan rezeki kita telah dijamin dan ditentukan Allah Swt. Sebagaimana firman-Nya:
وَمَا مِن دَآبَّةٖ فِي ٱلۡأَرۡضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزۡقُهَا
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya.”
Secara lahir untuk meraih rezeki dan kesuksesan ada 3 yaitu 1) ikhtiar 2) mengubah diri sendiri dan 3) menggunakan ilmu. Sebagaimana firman Allah:
يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS: Al-Mujadilah Ayat 11)
إِنَّ اللهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS Arrad: 11)
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Selain secara lahir, maka kunci meraih rezeki juga harus ditempuh secara batin yaitu dengan berdoa, bersyukur, dan tawakal kepada Allah SWT. Ketiga ikhtiar itu pun harus dilandasi taqwa kepada Allah agar senantiasa diberi kemudahan dan bernilai berkah. Sebagaimana firman Allah:
وَمَنۡ يَّـتَّـقِ اللّٰهَ يَجۡعَلْ لَّهٗ مَخۡرَجًا وّيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُ ؕ وَمَنۡ يَّتَوَكَّلۡ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسۡبُهٗ ؕ اِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمۡرِهٖ ؕ قَدۡ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُللِّ شَىۡءٍ قَدۡرًا
"Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu." (QS. Ath Tholaq: 2-3)
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Dalam kitab Ta'limul Mutaallim karya Azzarnuji memberikan tips empat perkara memperlancar rezeki yaitu,
Pertama, istiqamah melakukan Shalat Tahajjud. Shalat yang paling utama setelah salat fardu adalah shalat tahajjud. Allah janji akan mengangkat derajat ke tempat yang terpuji bagi yang melakukannya secara istiqomah. Allah Swt. berfirman:
وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا
“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”
Kedua, istiqamah Shalat Dhuha. Shalat ini merupakan senjata yang ampuh untuk menarik datangnya rezeki. Dari Nu’aim bin Hammar Al-Ghathafaniy, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ
“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang.” (HR. Ahmad)
Selain itu shalat duha juga dapat dijadikan pengganti amalan sholeh yang lain. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Di dalam tubuh manusia terdapat tiga ratus enam puluh sendi, yang seluruhnya harus dikeluarkan sedekahnya.” Mereka (para sahabat) bertanya, “Siapakah yang mampu melakukan itu wahai Nabiyullah?”. Beliau menjawab, “Engkau membersihkan dahak yang ada di dalam masjid adalah sedekah, engkau menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan adalah sedekah. Maka jika engkau tidak menemukannya (sedekah sebanyak itu), maka dua raka’at Dhuha sudah mencukupimu.” (HR. Abu Dawud).
Ketiga, mengistiqomahkan membaca surah Al-Waqiah. Amalan ini dapat menjadi jalan untuk memperlancar rezeki. Salah satu keutamaan Surat Al-Waqiah yang kita ketahui dari hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Mas’ud yang dibacakan di depan Utsman bin Affan:
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْواقِعَةِ كُلَّ لَيْلَةٍ لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أَبَدًا
"Barangsiapa membaca surat Al Waqiah setiap malam, dia tidak akan menderita kemiskinan selama-lamanya.” (HR. Abu Ya’la dan Ibnu Asakir)
Keempat, menghindari tidur sehabis Subuh. Waktu pagi merupakan waktu turunnya rezeki dan keberkahan dari Allah Swt. Karena itu, siapa yang tidur pada waktu itu maka tidak akan mendapatkan bagian rezeki dan keberkahan dari Allah Swt. Hal demikian diungkapkan oleh Syekh Ibnu Al-Qayyim,
ونومةُ الصبحةِ يَمْنَعُ الرزقَ لان ذالك وقتٌ تَطلبُ فيه الخَلِيقةُ ارْزقَها وهو وقتُ قِسمةِ الارزاقِ،فنوْمُه حِرمانُ الا لِعارضٍ او ضَرورةٍ،
“Tidur setelah Subuh dapat menghalangi rezeki, karena waktu Subuh adalah waktu makhluk mencari rezeki mereka dan waktu dibagikannya rezeki. Tidur setelah Subuh suatu hal yang dilarang [makruh] kecuali ada penyebab atau keperluan.”
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Demikianlah khutbah ini. Mudah-mudahan khutbah ini dapat kita hikmati bersama dan semoga kita tercatat sebagai insan yang senntiasa diberikan keluasan rezeki yang halal lagi luas. Amin ya rabbal alamin.
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَكُمْ ثُمَّ رَزَقَكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ۖ هَلْ مِن شُرَكَآئِكُم مَّن يَفْعَلُ مِن ذَٰلِكُم مِّن شَىْءٍ ۚ سُبْحَٰنَهُۥ وَتَعَٰلَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ
. بَارَكَ الله لِى وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذْكُرَ الْحَكِيْمَ وَتَقَبَّللَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َاِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ العَلِيْمُ , وَأَقُوْلُ قَوْلى هَذَا فَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمم
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ
أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلإلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَففَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْممِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِممَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّاا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ ااْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ
إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْللعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْللعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Baca berita Tribuncirebon.com lainnya di GoogleNews
NASKAH Khutbah Jumat Besok 15 Agustus 2025: Refleksi Syukur atas 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia |
![]() |
---|
NASKAH Khutbah Jumat Besok 15 Agustus 2025: Mengikuti Jejak Pahlawan, Membangun Negeri |
![]() |
---|
NASKAH Khutbah Jumat Hari Ini 8 Agustus 2025: 4 Penghalang Utama yang Menjauhkan Hamba dari Allah |
![]() |
---|
CERAMAH Khutbah Jumat Hari Ini 8 Agustus 2025: 4 Rahasia Meraih Kebahagiaan dan Keberkahan Hidup |
![]() |
---|
CERAMAH Khutbah Jumat Besok 8 Agustus 2025: Strategi Jurus Ampuh Menghadapi Godaan Setan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.