TPA Kopi Luhur Cirebon

Pengamat Sebut Pemkot Cirebon Abai Atasi Masalah TPA Kopi Luhur: Jangan Asal Pembenaran

Pengamat Nilai Pemkot Cirebon Lalai Tangani TPA Kopi Luhur: Warga Sudah Pintar, Jangan Asal Pembenaran

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TribunCirebon.com/ Eki Yulianto
Pengamat Politik Kota Cirebon, Sutan Aji Nugraha 

Sutan Aji menyebut, jika DLH memang bekerja maksimal, sanksi dari KLH tak mungkin dijatuhkan.

“Bagaimana mungkin Kota Cirebon Berintan kalau di salah satu bagian tubuhnya memiliki ‘luka’ yang tak kunjung sembuh,” ucap Aji.

Puncak kemarahan warga terjadi Senin (11/8/2025), ketika mereka menggelar aksi di depan Balai Kota.

Massa yang tergabung dalam Gugatan Rakyat Cirebon (GRC) membawa air lindi dari TPA Kopi Luhur dan menggunakannya untuk mengecat tembok bertuliskan “Kantor Wali Kota Cirebon”.

Baca juga: Ternyata Ini Penyebab Kabupaten Kuningan Masuk Kota tak Layak Anak, Jawa Barat Berstatus Provila


“Kami sudah berkali-kali mencoba bertemu Pak Wali, tapi selalu deadlock. Alasannya selalu keluar kota,” jelas Asep, di sela aksi.

Dalam aksi itu, warga membacakan sembilan tuntutan, mulai dari evaluasi kinerja Pemkot Cirebon, audit menyeluruh, hingga penertiban TPA liar. 

Namun, mereka hanya ditemui oleh Kepala DLH Kota Cirebon, Yuni Darti, sebelum membubarkan diri dengan kecewa.

Bagi warga Kalilunyu, yang mereka inginkan sederhana: air bersih kembali mengalir di sumur-sumur rumah.

Baca juga: ANJLOK LAGI, Harga Emas Antam Hari Ini di Kuningan dan Indramayu Kembali Merosot Jadi Segini


"Kami ingin ada penanganan serius. Warga di sini benar-benar terdampak pencemarannya,” katanya. 

Di tengah panasnya sorotan publik dan desakan pengamat, nasib warga Kampung Kalilunyu kini menunggu bukti nyata dari pemerintah, apakah luka yang mereka rasakan akan benar-benar diobati, atau dibiarkan terus menganga.

 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved