TPA Kopi Luhur Cirebon

TPA Kopi Luhur di Kota Cirebon Bikin Warga Kesulitan Air Bersih, Pemkot Didesak Bertindak

Aroma menyengat dari gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur bukan lagi sekadar gangguan penciuman bagi warga Argasunya.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TribunCirebon.com/ Eki Yulianto
TPA Kopi Luhur di Cirebon Bikin Warga Kesulitan Air Bersih, Pemkot Didesak Bertindak 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto


TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Aroma menyengat dari gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur bukan lagi sekadar gangguan penciuman bagi warga Argasunya.

Lebih dari itu, air bersih yang selama ini menjadi sumber kehidupan mereka, kini berubah keruh dan tak lagi layak digunakan.

Kondisi ini memantik aksi belasan mahasiswa Universitas 17 Agustus (Untag) Cirebon yang tergabung dalam Aliansi Gugatan Rakyat Cirebon.

Mereka menggelar unjuk rasa pada Kamis (17/7/2025), dimulai dari perempatan lampu merah Kejaksan (Tugu Proklamasi) dan sempat tertahan di depan Alun-alun Kejaksan karena Balai Kota sedang digunakan untuk acara resmi.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Cirebon Hari Ini Jumat 18 Juli 2025, Waspada Suhu Panas dan Gerah pada Jam Ini


Dalam orasinya, mahasiswa menyuarakan keresahan warga Argasunya yang kesulitan mendapatkan air bersih akibat dugaan pencemaran dari limbah sampah TPA Kopi Luhur. 

Aksi ini juga disertai dengan penyerahan sampel air tercemar kepada perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon.

“Kami sudah melakukan kajian lingkungan terhadap aspek-aspek di sekitar Argasunya.dan hasilnya cukup mencemaskan."

"Air di Argasunya sudah tidak dapat dipergunakan oleh masyarakat karena sudah tercemar limbah dari TPA Kopi Luhur,” ujar Romadoni, salah satu perwakilan massa aksi yang juga warga Argasunya, Kamis (17/7/2025). 

Baca juga: NASKAH Khutbah Jumat Hari Ini: Definisi Ikhtiar dan Tawakal, Allah Jamin Rezeki bagi Umat-Nya


Mahasiswa membawa tiga tuntutan utama.

Pertama, mendesak Pemkot Cirebon untuk segera mengambil kebijakan nyata terhadap pengelolaan TPA Kopi Luhur.

Kedua, menuntut evaluasi kinerja jajaran DLH dan menolak mutasi ataupun promosi sebelum masalah tuntas. 

Ketiga, mendesak pemerintah merealisasikan visi dan program kerja yang dijanjikan.

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Penataan DLH Kota Cirebon, Andi Riskiyanto menjelaskan, bahwa pihaknya tidak tinggal diam.

Baca juga: Dari Pesantren Cirebon, BPJS Kesehatan Kebut Akses untuk Rakyat Kecil, Mudahkan Layanan Warga


Menurutnya, sejumlah langkah darurat dan perbaikan sedang dilakukan, termasuk penanganan kebocoran limbah dan pembangunan benteng penahan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved