Paskibra Cirebon Berkabung Atas Meninggalnya Diva karena Perampasan Nyawa, Minta Pelaku Dihukum Mati

Dalam kesempatan itu, pihak Paskibra Cirebon juga mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum agar memberikan hukuman mati kepada pelaku.

Permintaan itu bahkan langsung ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia yang saat ini dijabat oleh Prabowo Subianto.

"Kami mendesak kepada Bapak Presiden Republik Indonesia, kepada aparat penegak hukum, agar pelaku dihukum seberat-beratnya, dihukum mati tanpa ampun!" ucap dia, disambut sorakan setuju para peserta aksi.

Sebagai bentuk solidaritas nasional, Qorib juga mengimbau kepada seluruh Paskibra di Indonesia untuk mengibarkan bendera setengah tiang di sekolah, kantor pemerintahan, maupun titik-titik latihan mereka.

"Kami mengajak seluruh pasukan pengibar bendera di seluruh negeri untuk ikut mengibarkan bendera setengah tiang sebagai bentuk keprihatinan dan protes terhadap kasus ini," katanya.

Aksi berkabung ini dikawal oleh personel dari Polsek Pangenan, Polresta Cirebon dan berlangsung dengan tertib serta penuh khidmat.

Sekadar informasi, Diva Febriani (15), siswi SMP yang juga anggota Paskibra tingkat kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal, ditemukan meninggal pada Kamis (31/7/2025) lalu.

Jasadnya terkubur di galian ekskavator di kebun sawit.

Diva sempat dinyatakan hilang sejak dua hari sebelumnya, setelah mengikuti latihan Paskibra.

Polisi menetapkan tetangga korban, Yunus (22), sebagai pelaku perampasan nyawa dan rudapaksa.

Kasus ini mengundang perhatian luas publik, termasuk dari para anggota Paskibra di berbagai daerah yang turut menyuarakan keadilan bagi almarhumah.

Baca juga: Misteri Mayat Pria di RSUD Majalengka, Dibawa Oleh Perempuan Asing, Diduga Korban Pembunuhan