Perseteruan RSD Gunung Jati dan Keluarga Pasien Digigit Ular Berakhir Damai: Pasien Minta Maaf

Kuasa hukum pasien mengatakan peristiwa ini terjadi karena ada miskomunikasi di antara keluarga dan pihak rumah sakit.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
SEPAKAT DAMAI - Polemik antara keluarga pasien Ranujaya dan pihak Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati Kota Cirebon terkait dugaan penelantaran pasien akhirnya usai. Kedua belah pihak sepakat berdamai setelah bertemu langsung di rumah sakit, Senin (28/7/2025). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Polemik antara keluarga pasien Ranujaya dan pihak Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati Kota Cirebon terkait dugaan penelantaran pasien akhirnya usai.

Kedua belah pihak sepakat berdamai setelah bertemu langsung di rumah sakit, Senin (28/7/2025).

Kuasa hukum pasien, Qorib, memastikan kondisi Ranu kini membaik dan menegaskan, bahwa kesalahpahaman yang sempat berujung viral hanya akibat miskomunikasi belaka.

“Ya pertama, kedatangan kami ke sini memastikan bahwa pasien sebagai klien kami dalam kondisi sehat dan masih semangat untuk proses pemulihan."

"Yang kedua, kami klarifikasi bahwa kejadian kemarin itu ada kekhilafan, ada miskomunikasi antara tim kami dan petugas medis,” ujar Qorib kepada awak media, Senin (28/7/2025). 

Pihak keluarga juga menyampaikan permintaan maaf kepada manajemen RSD Gunung Jati.

Menurut Qorib, komunikasi yang kurang baik antara keluarga pasien dan petugas rumah sakit menjadi pemicu kesalahpahaman yang berujung viralnya video protes pelayanan beberapa waktu lalu.

“Kami minta maaf atas kekhilafan dan miss komunikasi yang terjadi."

"Mudah-mudahan ini tidak akan terulang. Kami mendukung agar rumah sakit terus meningkatkan kualitas pelayanan medis,” ucapnya.

Sebelumnya, Ranu sempat viral di media sosial setelah pengacaranya, Ibnu, memprotes keras pelayanan rumah sakit karena kliennya diduga tidak diberi makan dan infus tidak dilepas selama tiga hari saat dirawat akibat gigitan ular berbisa.

Video tersebut ditonton lebih dari 1,4 juta kali dan memicu reaksi publik.

Menanggapi itu, Direktur Utama RSD Gunung Jati, dr Katibi menyambut baik adanya penyelesaian secara damai.

Ia menilai perdamaian ini bagian dari kehendak Yang Mahakuasa.

“Kalau soal perdamaian ini, kembali kepada kebaikan yang sudah diskenariokan oleh Gusti Allah."

"Siapa yang memberi kemauan, siapa yang memberi kesadaran untuk saling klarifikasi, ya tentunya dari sana,” jelas dr Katibi.

Menurutnya, selama 17 hari sejak video viral pada 10 Juli hingga 27 Juli, pelayanan rumah sakit tetap berjalan normal.

Hunian tempat tidur tetap penuh, kunjungan IGD dan rawat jalan pun stabil.

“Ada pengakuan bersama bahwa ini murni miskomunikasi."

"Kita juga merespons baik kalau ini diakhiri dengan saling meminta maaf,” katanya.

Ia juga menegaskan, bahwa sejak awal, pihak rumah sakit telah memberikan pelayanan medis sesuai prosedur.

“Pasien ditangani di IGD, diberi empat vial serum antibisa ular yang nilainya lebih dari Rp 2 juta per vial."

"Tidak pernah kami menanyakan biaya saat itu,” ujarnya.

Terkait tudingan tak diberi makan, dr Katibi menyatakan, bahwa sejak Senin hingga Rabu pasien tetap diberi layanan makan dan setelah status pasien bukan lagi rawat inap, keluarga memilih membawa makanan sendiri.

“Yang tidak makan tiga hari itu tidak benar. Infus pun bagian dari prosedur medis, bukan penelantaran,” ucap dr Katibi.

Pasien diketahui baru mendaftar BPJS dua hari setelah masuk rumah sakit.

Biaya perawatan mencapai Rp 14 juta dan baru dibayar Rp 1 juta.

Sisanya dijanjikan akan dilunasi dalam sebulan. Kini, Ranu masih menjalani rawat jalan untuk pemulihan luka.

Kuasa hukum berharap jika pasien kembali ke rumah sakit dalam waktu dekat, pelayanan tetap diberikan dengan baik.

Baca juga: Soal Infus Pasien Tak Dicabut Selama 3 Hari, Ini Klarifikasi RSD Gunung Jati Cirebon

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved