Tangisan Dua Siswi SLBN A Wiyataguna Padjadjaran, Diusir dari Asrama PPSGHD Dinsos Jabar

Anggita Pratiwi menjelaskan kronologis pengusiran dua siswi SLBN A Wiyataguna Padjadjaran dari Asrama.

|
Editor: taufik ismail
Tangkapan Layar Video
DIUSIR - Dua siswi SLBN A Wiyataguna Padjajaran diusir dari asrama Pusat Layanan Sosial Griya Harapan Difabel (PPSGHD) Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, di Jalan Amir Machmud, Kota Cimahi. 

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Kisah pilu dialami dua siswi SLBN A Wiyataguna Padjadjaran yang tinggal di asrama Pusat Layanan Sosial Griya Harapan Difabel (PPSGHD) Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, di Jalan Amir Machmud, Kota Cimahi

Dua siswi bernama Kristina kelas 6 SDLB dan Wilda Ramdhaniawati Kelas 11 SMALB yang sekolah di SLBN A Wiyataguna Padjadjaran, Kota Bandung ini, diusir oleh petugas PPSGHD Dinsos Jabar, Selasa 22 Juli 2025. 

Video pengusiran itu tersebar di aplikasi percakapan WhatsApp, Rabu 23 Juli 2025.

Dalam video tersebut, terlihat dua siswi SLBN A yang menghuni asrama tersebut tengah duduk, sambil menangis dengan kondisi kamar sudah berantakan.

Pembimbing Asrama Putri, Anggita Pratiwi mengatakan, permintaan mengosongkan asrama datang dari PPSGHD, Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.

"Mereka sampaikan bahwa memang asrama itu harus dikosongkan dan terakhir itu besok (Rabu 23 Juli 2025). Tapi ternyata setelah saya konfirmasi ulang, sudah dikosongkan asrama itu (kemarin)" ujar Anggita, Rabu (23/7/2025). 

Ternyata, kata dia, tanpa pemberitahuan sebelumnya petugas PPSGHD Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat sudah memindahkan barang-barang dari asrama putri itu lebih cepat satu hari dari pemberitahuan sebelumnya.

"Barang-barang anak-anak sudah dikeluarkan dan kunci gembok yang ada di kamar pembimbing itu dibongkar, dibobol secara paksa. Terus mereka juga langsung masukin barang-barang milik dari klien atau alumni PPSGHD itu sendiri," katanya. 

Perbuatan dari PPSGHD, Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat ini membuat para siswi disabilitas kaget, karena barang-barang dikeluarkan secara paksa tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. 

"Itu pas sudah sampai ke sana ya memang keadaan anak-anak itu syok, kaget gitulah. Mereka juga mengatakan bahwa kayak, Bu, kirain teh pulang cepat mau jalan-jalan tapi kok ternyata malah diusir, malah dibongkar, malah kayak gini," katanya.

Anggita belum mengetahui secara pasti, alasan para siswi diusir dari Asrama tersebut.

Namun, kata dia, akibat peristiwa ini para siswi yang tinggal di Asrama tersebut terancam tidak dapat melanjutkan pendidikannya. 

"Iya, dampak siswanya memang satu terganggu ya secara mental kayak kaget kan dan sebagainya. Ya, mungkin akan terancam enggak ke sekolah. Kan kalau di asrama itu kan nanti ada yang jemput, antar jemput ke sekolah. Sedangkan untuk di rumah kan mereka juga belum tentu," ujarnya. 

Saat ini, kata dia, seluruh barang-barang dari siswi itu sudah dikembalikan kepada orang tua masing-masing sejak kemarin.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved