Simak Bacaan Niat Puasa Asyura dan Tasua Jatuh Pada Hari Besok

Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa paling utama setelah Ramadan adalah puasa sunnah di bulan Muharram.

ISTIMEWA
Ilustrasi puasa. 

TRIBUNCIREBON.COM - Jadwal dan bacaan niat puasa Tasu’a dan Asyura anjuran Rasulullah.

Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. 

Selama bulan istimewa ini, umat Muslim dianjurkan perbanyak amal ibadah, termasuk berpuasa.

Lantas, kapan waktu pelaksanaan puasa Tasu’a dan Asyura pada tahun 2025?

Bagaimana niatnya dan apa makna di baliknya?

Dalam salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa ada empat bulan yang dimuliakan dalam Islam: Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan di bulan Muharram adalah puasa sunnah.

Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa paling utama setelah Ramadan adalah puasa sunnah di bulan Muharram.

"Puasa terbaik setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram. Dan salat terbaik setelah salat wajib adalah salat malam." (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah)

Di antara puasa sunnah di bulan ini, puasa Asyura memiliki keutamaan besar dan termasuk sunnah muakkad sangat dianjurkan.

Puasa Asyura dilaksanakan setiap 10 Muharram selain itu, ada pula puasa Tasu’a yang dilakukan pada 9 Muharram.

Baca juga: Jadwal Puasa Arafah 2025, Puasa yang Dianjurkan Rasulullah, Ini Imbauan Ketua MUI Terkait Iduladha

Kedua puasa ini memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah pengampunan dosa-dosa kecil setahun sebelumnya.

Karena sistem kalender Hijriah dan Masehi tidak berjalan seiring, tanggal 9 dan 10 Muharram bergeser setiap tahunnya.

Berdasarkan penetapan 1 Muharram 1447 H yang jatuh pada 27 Juni 2025, maka puasa Tasu’a dan Asyura tahun ini bertepatan dengan 5 dan 6 Juli 2025.

Niat Puasa Tasu’a dan Asyura

Sebelum melaksanakan puasa, umat Islam disarankan mengucapkan niat, baik dalam hati maupun secara lisan.

Berikut lafal niat yang bisa dibaca:

Niat Puasa Tasu’a (9 Muharram)

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma Tasu’a lillahi ta’ala

Artinya: “Saya berniat puasa Tasu’a karena Allah Ta’ala.”

Niat Puasa Asyura (10 Muharram)

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma Asyura lillahi ta’ala

Artinya: “Saya berniat puasa Asyura karena Allah Ta’ala.”

Jika ingin lebih lengkap, niat juga bisa dibaca sebagai:

Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa i sunnatit-Tasu’a lillaahi Ta’ala (untuk puasa Tasu’a)

Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa i sunnatil-Asyura lillaahi Ta’ala (untuk puasa Asyura)

Saat waktu berbuka tiba, umat Muslim dianjurkan segera membatalkan puasa dan membaca doa buka puasa berikut:

Doa Buka Puasa:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru in syaa’ Allah

Artinya: “Telah hilang rasa haus, urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah.” (HR. Abu Daud No. 2357)

Hikmah dan Keutamaan Puasa Tasu’a dan Asyura

Setiap ibadah dalam Islam mengandung hikmah dan manfaat, begitu pula puasa Tasu’a dan Asyura.

Dalam kitab Ianah at-Thalibin, Sayyid Muhammad Syatho menjelaskan tiga alasan utama dianjurkannya puasa Tasu’a sebagai pendamping Asyura:

Untuk mengantisipasi kesalahan dalam penetapan awal bulan Muharram.

Agar tidak menyerupai kaum Yahudi yang hanya berpuasa pada hari Asyura.

Supaya tidak berpuasa hanya satu hari saja, sebagaimana dilarang berpuasa hanya di hari Jumat.

Adapun keutamaan puasa Asyura adalah menghapus dosa-dosa kecil selama satu tahun sebelumnya.

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:

"Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah, yakni Muharram." (HR. Muslim) (*)

 

Baca berita Tribuncirebon.com lainnya di GoogleNews

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved