Longsor di Cirebon

Tebing 50 Meter Ambrol ke Sungai, Warga Gemulung Tonggoh Cirebon Terancam Bencana Longsor

Gemuruh longsor pagi itu membuat warga di Blok Rambut Kasih, Greged, terkejut.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
LONGSOR DI CIREBON - Tebing setinggi 50 meter di Blok Rambut Kasih, RT 4 RW 4, Desa Gemulung Tonggoh, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon, ambrol ke aliran Sungai Cikanci. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Tebing setinggi 50 meter di Blok Rambut Kasih, RT 4/4, Desa Gemulung Tonggoh, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon, ambrol ke aliran Sungai Cikanci.

Peristiwa yang terjadi pada Kamis (22/5/2025) pagi itu, membuat warga sekitar panik dan berlarian keluar rumah.

Kepala Desa (Kuwu) Gemulung Tonggoh, Agus Saefudin mengatakan, bahwa bencana longsor bukan hal baru bagi wilayahnya.

Ia menyebut pergerakan tanah sudah mulai terlihat sejak 2017.

"Longsor yang terjadi di Desa Gemulung Tonggoh memang sudah terjadi beberapa tahun ke belakang, mungkin awal 2017 sudah ada pergerakan. Sekarang mulai lagi ya," ujar Agus saat ditemui di lokasi, Jumat (23/5/2025). 

Menurutnya, longsor di wilayah tersebut tidak terjadi saat hujan, melainkan justru setelah hujan reda. 

"Memang yang namanya longsor di sini ketika hujan mah tidak terjadi apa-apa, setelah hujan reda mulailah karena air sudah mengendap di bawah, mungkin udah mulai turun," ucapnya.

Peristiwa longsor terbaru terjadi sekitar pukul 09.30 WIB, saat warga mendengar suara gemuruh.

Mereka segera menuju lokasi dan mendapati sebagian tebing sudah runtuh ke sungai.

"Longsor kemarin kedalamannya hampir 25 meter yang sudah turun ke bawah, dengan tingginya lebih 50 meter," ujar dia. 

Ia menyebutkan, bahwa terdapat dua blok yang rawan longsor di wilayahnya, yakni Blok Rambut Kasih dan Blok Bunakarya Cigalonggong.

Kini, tebing yang longsor hanya berjarak sekitar 5 meter dari kandang kambing milik warga dan mengancam 3 hingga 4 rumah yang berada di bibir tebing.

"Empat rumah itu terdapat 5 KK, dengan kurang lebih di sini ada 15 sampai 20 jiwa," katanya.

Pemerintah desa, kata Agus, telah berkoordinasi dengan BPBD, pihak kecamatan dan unsur forkopimcam.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved