Gizi Anak Taruhannya, Keterlambatan Pencairan Dana PMT di Cirebon Dikeluhkan Kader
Keterlambatan pencairan dana Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk Posyandu di Kota Cirebon menuai keluhan
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Keterlambatan pencairan dana Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk Posyandu di Kota Cirebon menuai keluhan dari sejumlah kader.
Padahal, program ini berperan penting dalam upaya peningkatan gizi balita serta edukasi keluarga.
Keluhan itu salah satunya datang dari Ketua Posyandu RW 02 Syekhmagelung, Tatin Nuryatin.
Ia menyampaikan bahwa dana PMT yang diterima hanya cair tiga bulan sekali dengan nominal total Rp 500 ribu.
Baca juga: Konvoi Bobotoh dan Euforia Persib Juara, Bupati Majalengka: Baru Kali Ini Nonton Bola Tidak Tegang
Rinciannya, Rp 300 ribu untuk kegiatan Posyandu dan Rp 200 ribu untuk Posbindu, termasuk insentif bagi para kader.
“Pernah pada tahun 2024, anggaran tersebut bahkan tersendat hingga lima bulan lamanya."
"Kami akhirnya harus menutupi kekurangan dari uang kas seadanya,” ujar Tatin, Sabtu (10/5/2025).
Ia berharap, pencairan anggaran bisa dilakukan setiap bulan agar kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat dapat berjalan lancar dan maksimal.
Selain itu, Tatin juga menyoroti minimnya insentif kader.
“Honor hanya Rp 700 ribu setiap tiga bulan, itu pun harus dibagi untuk 12 orang kader,” ucapnya.
Hal serupa juga disampaikan Ketua RW 02 Sywkhmagelung, Sri Rahayu.
Ia mengungkapkan, bahwa keterlambatan pencairan dana sering kali memaksa pihak RW untuk turun tangan membantu.
“RW kadang harus turun tangan membantu dengan dana kas RW maupun donasi dari warga."
"Kami ingin pemerintah daerah dan DPRD Kota Cirebon lebih peduli dan mendengar aspirasi dari para kader yang bekerja di lapangan,” jelas Sri.
Keluhan juga datang dari wilayah lain.
Siti, salah satu kader Posyandu RW 12 Bedeng Baru menyebut, bahwa wilayahnya turut mengalami keterlambatan pencairan dana PMT.
“PMT dan insentif kader juga dicairkan tiga bulan sekali, dan sempat mengalami keterlambatan selama lima bulan pada tahun 2024,” kata Siti.
Baca juga: 2 Remaja Jadi Korban Percobaan Begal di Jalur Pantura Cirebon, Aksi Gagal Karena Ada Patroli Polisi
Menanggapi kondisi ini, Anggota Komisi III DPRD Kota Cirebon, Rinna Suryanti, menyatakan keprihatinannya dan berjanji akan menindaklanjuti persoalan tersebut.
“Kami prihatin dan menyebut bahwa pihaknya akan membahas permasalahan ini serta meminta klarifikasi dari dinas terkait."
"Kami akan mendorong agar anggaran PMT bisa dicairkan secara lebih teratur,” ujar politisi PAN tersebut.
Ia menegaskan pentingnya program PMT sebagai bagian dari pelayanan dasar masyarakat.
“Program ini sangat penting untuk tumbuh kembang anak dan kesehatan masyarakat."
"Kami berharap adanya perbaikan sistem pencairan anggaran serta peningkatan kesejahteraan kader agar program pelayanan dasar seperti Posyandu dapat berjalan optimal dan berkelanjutan,” ucapnya.
Bermodal Tas Merah, Pria di Cirebon Edarkan Ribuan Pil Tramadol, Kini Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Tawaran Manis Pemkot Cirebon untuk PKL Sukalila yang Bakal Digusur, Setahun Gratis Dagang di PGC! |
![]() |
---|
Tertunda Lagi, Wali Kota Cirebon Buka Suara soal Penyebab Penertiban PKL Sukalila yang Mandek |
![]() |
---|
Meski Ada Korupsi Rp 3,7 Miliar di PDAM Cirebon, Pelayanan Masyarakat Diklaim Tetap Berjalan Normal |
![]() |
---|
Breaking News: Korupsi Rp 3,7 Miliar di PDAM Cirebon, Staf Keuangan Pakai Uang Untuk Trading |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.