Kunker Menteri ke Majalengka
GATI Diluncurkan di Majalengka, Menteri BKKBN Unkap Fakta 20 Persen Anak Indonesia Tumbuh Tanpa Ayah
Menteri Kependudukan dan Keluarga (Kemendukbangga) Wihaji meluncurkan program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI)
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Menteri Kependudukan dan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Wihaji meluncurkan program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) secara nasional di Gedung Islamic Center, Kabupaten Majalengka, Senin (21/4/2025).
Peluncuran ini diikuti secara serentak oleh ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Dalam keterangannya, Wihaji mengungkapkan dua agenda penting dalam kunjungannya ke Majalengka, yaitu peluncuran GATI dan pemecahan rekor MURI untuk metode kontrasepsi vasektomi secara massal.
Baca juga: Cerita Heni di Majalengka Dapat Makan Bergizi Gratis Untuk Balitanya, Berharap Dapat Setiap Hari
"Ya baik, hari ini saya melaksanakan giat di Gedung Islamic Center Kabupaten Majalengka. Ada dua hal. Pertama launching Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) yang diikuti serentak se-Indonesia."
"Tadi ada beberapa gubernur yang ikut langsung, termasuk Gubernur Sumatera Utara, Gubernur Banten, dan beberapa bupati di berbagai daerah," ujar Wihaji.
Program GATI hadir sebagai jawaban atas meningkatnya fenomena "fatherless" di Indonesia.
Berdasarkan data UNICEF, sekitar 20,9 persen anak-anak Indonesia kehilangan figur ayah yang hadir dalam kehidupan mereka.
“Ini menurut saya penting, sebagai kementerian yang menangani sumber daya manusia, dari calon pengantin sampai lansia."
"Harapan kita, gerakan ini bisa menjadi inspirasi agar bapak-bapak lebih perhatian lagi sama anak-anak,” ucapnya.
Wihaji menjelaskan, GATI bukan sekadar simbolik, melainkan gerakan kolaboratif yang strategis untuk mendorong keterlibatan ayah dalam pengasuhan, pendampingan remaja, hingga berbagi peran domestik bersama pasangan.
“Fokus kita memastikan ayah hadir untuk anak-anaknya sebagai generasi masa depan Indonesia. Tugas kementerian kita dua, mencegah dan mengubah perilaku,” jelas dia.
Terkait isu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), Wihaji menegaskan bahwa GATI tidak fokus pada hal tersebut, namun bisa menjadi langkah preventif lewat penguatan komunikasi keluarga.
"Kalau sering ngobrol, itu rumusnya. Apa saja kalau ada problem, kalau diobrolkan pasti ada solusinya. Karena itu bisa menjadi semangat untuk mengurangi seandainya terjadi KDRT,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Wihaji juga menyinggung pentingnya kesetaraan dalam penggunaan metode kontrasepsi, khususnya vasektomi yang ditujukan untuk pria.
Baca juga: Breaking News: Menteri Wihaji Pagi-pagi ke Dapur MBG Majalengka, Ini yang Dilakukannya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.