Ramadan 2025

Ribuan Jemaah Itikaf Hingga Pasang Tenda di Masjid Habiburrahman, Demi Mengejar Malam Lailatul Qodar

Sejumlah warga tampak khusyuk saat beribadah di Masjid Raya Habiburrahman di Jalan Kapten Tata Natanegara

Tribun Jabar/Gani Kurniawan
ITIKAF - Sejumlah warga saat itikaf di Masjid Habiburahman demi mengajar malam lailatul qodar 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Sejumlah warga tampak khusyuk saat beribadah di Masjid Raya Habiburrahman di Jalan Kapten Tata Natanegara, Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Rabu (26/3/2025).

Mereka memasang tenda di luar masjid untuk mengikuti itikaf di 10 hari terakhir Ramadan.

 Sehingga masjid itu dipenuhi oleh tenda berwarna warni yang di dalamnya terdapat barang-barang untuk keperluan ibadah dan peralatan tidur.

Pada siang hari, mereka beristirahat di dalam tenda itu  dan ada juga yang tetap membaca Al-Qur'an di dalam masjid maupun di luar masjid, tepatnya di dekat tenda yang telah mereka dirikan sejak 20 hari bulan Ramadan.

Baca juga: Keluh Kesah Driver Ojol yang Dapat BHR 2025, Ada yang Hanya Dapat Rp 50 ribu

"Saya bareng keluarga enam orang pakai dua tenda untuk itikaf karena Keunggulan itikaf di sini ada salat malam. Kalau siang setelah Dzuhur ada kajian, tapi yang paling padat pada malam hari," ujar Sofian (37) warga Sukajadi saat ditemui di Masjid Habiburrahman, Rabu (26/7/2025).

Pada malam harinya, kata dia, semua jemaah mengikuti salat tarawih dan setelah itu mereka tidur. Kemudian dibangunkan pada pukul 00.00 WIB untuk menjalani salat tahajud dan membaca Al-Qur'an sebanyak dua juz.

"Kegiatannya padat dari siang hingga malam hari, jadi terus dipakai untuk ibadah. Kalau tendanya disiapkan sendiri, ini saya yang kedua kali ikut itikaf di sini," katanya.

Warga Arcamanik, Aulia Nur Fatia (21) mengatakan, setiap tahun ia dan keluarganya kerap melaksanakan itikaf di Masjid Habiburrahman karena bisa menjalani ibadah dengan khusyuk dan tentunya banyak kegiatan keagamaan.

"Saya tiap tahun sama keluarga di sini karena ibadah nyaman dan anak kecil aman serta tempatnya lebih luas. Tapi yang paling penting ibadahnya lebih banyak," ucap Aulia.

Ia mengatakan, ibadah yang dijalani siang hari yakni mengaji dari subuh hingga pukul 10.00 WIB, kemudian setelah Dzuhur ada tausiyah. Lalu malam hari tarawih serta tausiyah dan pukul 00.00 WIB dibangunkan untuk melaksanakan qiamul lail.

"Terus di sini suasananya kalau subuh enak banget sejuk dan banyak orang yang mengaji. Jadi suasana ibadahnya nyaman banget kita jadi lebih khusyuk," katanya.

Ketua DKM Habiburrahman, Ibnu Bintarto mengatakan, konsep itikaf menggunakan tenda tersebut hanya untuk memfasilitasi jemaah terutama bagi warga yang datang jauh-jauh dari luar daerah tetapi yang dekat juga tetap difasilitasi.

"Terus bagi yang tidak kuat mengikuti kegiatan silakan beristirahat di tenda. Konsepnya keluarga karena ada anak-anak juga jadi, kemudian ini tujuannya kita menumbuhkan kecintaan anak kepada masjid," ujar Ibnu.

Baca juga: Wamen Perhubungan Minta Petugas di Jalur Arteri Pantura Bersiap Hadapi Puncak Arus Mudik Mulai Besok

Selain itu, kata Ibnu, Fungsi tenda tersebut tentunya untuk tempat istirahat bagi jemaah yang kelelahan, kemudian bisa digunakan untuk menyimpan barang karena tempat di penyimpanan di masjid ini terbatas.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved