Sopir Angkot di Kota Bandung Terekam CCTV Buang Belasan Karung Sampah, Satpol PP Diminta Cari Pelaku

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG- Oknum sopir angkot terekam CCTV membuang belasan karung berisi sampah ke pinggir Jalan Bima, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung hingga kejadian itu viral di sosial media.

Aksi tak terpuji yang dilakukan oknum sopir angkot itu diketahui terjadi pada 16 Maret 2025 sekitar pukul 23.12 WIB. Kemudian perbuatan tersebut baru viral di sosial media dan grup WhatsApp, pada Rabu (19/3/2025).

Dalam rekaman CCTV yang beredar, angkot berwarna ungu dengan nomor polisi D 1929 UT tersebut terlihat melintas di Jalan Bima, kemudian sopirnya turun dan langsung membuang belasan karung berisi sampah di pinggir jalan.

"Kalau membuang gitu kan tidak bertanggungjawab dan melanggar hukum. Jadi harus dicari dan ada sanksi dari Satpol PP termasuk dikenakan sanksi tindak pidana ringan (tipiring)," ujar Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, Kamis (20/3/2025).

Baca juga: Tumpukan Sampah di TPA Sarimukti Longsor, Sekda Jabar: Akibat Hujan dan Proses Pemadatan

Menurutnya, sanksi tegas itu harus diterapkan karena pelaku pembuang sampah sembarangan tersebut jelas sudah melanggar Perda Kota Bandung nomor 9 tahun 2019 tentang larangan membuang sampah sembarangan.

"Sekarang sudah jelas ada peraturan tidak boleh membuang sampah sembarangan seperti ke sungai, apalagi sampai mengganggu fasum fasos yang ada di Kota Bandung," katanya.

Di sisi lain, Erwin meminta masyarakat Kota Bandung harus sadar akan kebersihan dan tentunya harus sama-sama menjaga kondisi Kota Bandung karena TPS juga sudah ada di setiap RW masing-masing.

"Kami juga sudah memberikan solusi yaitu mengambil dari titik kumpul sampah di 136 titik yang dibawa ke TPS untuk dimusnahkan. Coba saja jangan dibuang ke sana, harusnya ke TPS," ucap Erwin.

Baca juga: Mantan Ketua Ormas di Purwakarta, Asep Budi Diduga Tewas Ditusuk, Ini Ciri-ciri Pelaku

Erwin mengatakan, jika membuang sampah sembarangan seperti itu maka akan membuat titik kumpul baru, sehingga pada akhirnya akan merugikan Pemkot Bandung dan masyarakat sekitar.

"Akibatnya kota menjadi tidak asri, kotor, dan tidak bagus. Jadi coba sedikit disiplin atau mencoba memilah sampah anorganiknya kalau perlu, jadi tidak akan terlalu besar," ujarnya.