Pelajar SMP di Kuningan Meninggal Diduga Akibat Perang Sarung, Kapolres Ungkap Fakta Ini
Muhamad Hilman Herdiana (14) pelajar SMPN 1 Cigugur Kuningan meninggal dunia diduga akibat perang sarung.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Muhamad Hilman Herdiana (14) pelajar SMPN 1 Cigugur Kuningan meninggal dunia diduga akibat perang sarung.
Kapolres Kuningan, AKBP Willy Andrian pun buka suara soal peristiwa tersebut.
"Berdasarkan hasil dokter forensik menyebut bahwa Setelah di periksa jasad korban itu bukan akibat dari perang sarung," kata Kapolres Kuningan, AKBP Willy Andrian saat memberikan keterangan kepada wartawan, Jumat (7/3/2025).
Willy menyebut sejumlah luka terdapat di beberapa organ tubuh korban. Akibat dari ambruknya korban hingga terkena tugu atau batu nisan yang biasa berada di kuburan area pemakaman Kelurahan Cirendang.
"Jadi, korban sebelum terjatuh di tempat kejadian atau area pemakaman tersebut. Korban bareng temannya ini main sarung, terus merasa kalah dan korban lari hingga terpeleset dan mengakibatkan meninggal dunia," katanya.
Baca juga: Fakta-fakta Meninggalnya Pelajar SMP di Kuningan, Disebut karena Perang Sarung, Makam Korban Digali
Beberapa luka terdapat dalam jasad korban itu bukan slepetan sarung saat mereka memainkannya. Melainkan, akibat terkena benturan matrial yang ada di area pemakaman tersebut.
"Korban meninggal bukan dari perang sarung. Namun, ada riwayat penyakit dan penyerta itu privasi ya," katanya.
Diberitakan sebelumnya, kematian pelajar SMPN Cigugur di Kuningan yang sempat menggegerkan warga sekitar, mengundang perhatian lapisan masyarakat hingga keluarga korban.
"Dalam jasad korban di temukan sejumlah luka lebam. Seperti di bagian dada kiri dan kelopak mata hingga mulut mengeluarkan darah," kata Sajum (54), paman korban saat ditemui di lokasi tidak jauh dari tempat kejadian perkara, Kamis (6/3/2025).
Sajum mengatakan, dugaan kematian keponakannya yang duduk di bangku SMPN Cigugur kelas 8.
"Gegernya keponakan kami meninggal akibat perang sarung. Kan, biasa kalau di bulan puasa suka terjadi perang sarung begitu, meski muncul informasi begitu, kami serahkan kepada kepolisian dan kasusnya sedang dalam pemeriksaan lebih lanjut," katanya.
Menyinggung soal jasad korban, Sajum mengetahui korban meninggal itu sekitar pukul 04.00 WIB.
"Saya dikasih tahu keponakan meninggal itu pada jam 4 waktu sahur.
Terus paginya, saya ke rumah duka dan ikut melakukan pemakaman korban sekitar jam 8 pagi," kata Sajum lagi.
Informasi sebelumnya, geger penemuan mayat dini hari sekitar waktu sahur, sontak mendapat perhatian kepolisian Kuningan.
"Adanya penemuan mayat kami tetap akan melakukan penyelidikan terhadap jasad korban," kata kata Kapolres Kuningan AKBP Willy Andrian melalui Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP Nova Bhayangkara, Kamis (6/3/2025).
Tindakan penyelidikan, Nova mengklaim akan melakukan pemanggilan sejumlah saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Kami tetap melakukan penyelidikan dan akan memanggil saksi-saksi yang berada di sekitar lokasi,” kata Nova lagi.
Diketahui sebelumnya, jasad korban ditemukan di area pemakaman Cirendang dengan kondisi memprihatinkan.
Terlebih kejadian penemuan itu sekitar pukul 03. 00 WIB yang memperlihatkan kondisi jasad korban terdapat banyak luka lebam.
Data terhimpun dari kejadian penemuan mayat, diketahui korban memakai kemeja motif batik dan jaket warna biru serta celana training sekolah warna biru list kuning.
Kondisi wajah korban penuh luka lebam, memar dan keluar darah dari mulut hingga cairan darah berceceran dekat tubuh korban.
Sementara Lurah Cirendang, Kuswara, mengatakan korban bernama Muhammad Hilman Herdiana (14) merupakan pelajar SMPN Cigugur, warga Lingkung Cikedung RT 09 RW 03 Kelurahan Cirendang Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan.
"Kejadiannya sekira pukul 03.00 WIB. Saya mendapat kabar pukul 06.00 ketika mau berangkat ke kantor. Bahwa ada warga yang ditemukan meninggal di area pemakaman Caringin Kurung," kata Lurah Cirendang.
Dari keterangan lingkungan sekitar, kata Lurah mengaku bahwa korban biasanya berkumpul depan mesjid sebelum berkeliling membangunkan sahur.
"Namun, korban malah pergi sendiri entah kemana. Tidak tahu gimana awal kejadiannya, tiba tiba korban ditemukan warga sudah dalam keadaan meninggal di area pemakaman," kata Kuswara lagi.
Kuswara menyebut, ada beberapa kejanggalan yang terlihat dari tubuh korban yang terdapat luka lebam dari bagian dada ke atas.
"Belum jelas kejadiannya seperti apa, dan penyebab kematiannya karena apa, yang jelas korban sempat memiliki riwayat penyakit epilepsi waktu SD.
Namun sudah lama juga tidak pernah kambuh dan diketahui ada riwayat penyakit korban ini diakui menurut keterangan keluarga korban memang pernah mempunyai penyakit epilepsi," kata Kuswara seraya menambahkan bahwa permalasahan demikian sudah mendapat penanganan dari petugas kepolisian. (*)
Tawuran Antar Pelajar Terjadi di Citamiang Sukabumi, 2 Orang Alami Luka Bacok, Ini Kronologinya |
![]() |
---|
Tragedi Ibu Meninggal Bersama 2 Anaknya di Banjaran, Menteri PPPA Takziah Ke Rumah Orang Tua Korban |
![]() |
---|
Sebelum Meninggal, Encuy Preman Pensiun Sempat Minta Dipijat Ibunda Karena Mengeluh Sakit Dada |
![]() |
---|
Dua Pelajar di Tasikmalaya Meninggal Tenggelam Saat Berenang di Curug Sula |
![]() |
---|
Iding Ziarah ke Makam Encuy Preman Pensiun, 2 Hari Lalu Sempat Janjian Bertemu di Bandung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.