Pelajar SMP Meninggal di Pemakaman

Kematian Pelajar di Kuningan Dianggap Janggal Akibat Perang Sarung, 14 Remaja Diamankan Polisi

Kematian Pelajar di Kuningan Dianggap Janggal Akibat Dugaan Perang Sarung, Kini 14 Remaja Diamankan Polisi

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Istimewa
PELAJAR SMP TEWAS DI PEMAKAMAN- Kematian Pelajar di Kuningan Dianggap Janggal Akibat Dugaan Perang Sarung, Kini 14 Remaja Diamankan Polisi 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM,KUNINGAN - Buntut kematian pelajar SMPN 1 Cigugur, belasan remaja diamankan Polres Kuningan. 

Berdasarkan data yang dihimpun wartawan TribunCirebon.com, korban meninggal diduga akibat perang sarung di Kelurahan Cirendang. 

"Sudah ada 14 remaja atau teman korban di amankan untuk dimintai keterangan oleh Polisi," kata Sajum (54) yang juga Paman korban saat berbincang dengan Tribun, Kamis (6/3/2025).

Selain itu, untuk jasad korban yang sempat di kebumikan sekitar pukul 08. 00 pagi tadi, kini mendapat penanganan dari kepolisian untuk di periksa lebih lanjut.

 "Jadi begini, ponakan saya yang meninggal dan sempat di makamkan, tadi jam 2 siang. Makamnya di gali lagi dan jasad korban di bawa polisi untuk di otopsi," katanya.

Menyinggug soal sempat di makamkan pagi tadi, Sajum mengungkap akibat kelurga korban tidak memiliki biaya untuk di lakukan otopsi. Namun belakangan, petugas menggali kuburan korban hingga jasadnya di bawa ke RS Bhayangkari untuk di otopsi.

Baca juga: Harga Emas Antam di Indramayu dan Majalengka Hari Ini 6 Maret 2025 Turun, 1 Gram Tembus Jadi Segini

"Semua biaya di tanggung polisi. Jadi, kami sangat berterima kasih kepada pak Polisi atas pelayanan dan penanganan kasus kematian keponakan kami," katanya.

Diketahui sebelumnya, janggalnya peristiwa kematian seorang pelajar SMPN di Kuningan akibat dugaan korban perang sarung. Sontak mendapat perhatian orang pertama di Kota Kuda. "Mendengar informasi banyak bermunculan tentang kematian pelajar SMPN, kami tentu sangat prihatin dan berharap keluarga korban lebih sabar dengan ketentuan demikian," kata Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar saat dihubungi ponselnya, Kamis (6/3/2025).

Baca juga: Diputuskan Rp37.500, Segini Besaran Zakat Fitrah di Kabupaten Kuningan Tahun 2025, Segera Cek

Muncul dugaan akibat perang sarung, Bupati Kuningan mengungkap bahwa informasi itu harus dilakukan validasi. Namun dengan penanganan sigap yang dilakukan kepolisian daerah. "Kami sangat mengapreasi atas tindakan cepat yang dilakukan petugas kepolisian. Kemudian, untuk terjadi akibat adanya perang sarung, hal itu kami no comment. Yang jelas kasus kematian pelajar mendapat perhatian dari kepolisian," katanya.

Terlepas dengan dugaan akibat perang sarung, Dian mengklaim segera melakukan kordinasi dengan jajaran pemerintah lainnya, seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta sejumlah tokoh masyarakat di Kuningan. Terlebih aksi perang sarung sempat viral di sosial media dan terjadi di kawasan wisata Palutungan.

"Mengenai praktek perang sarung yang terjadi di setiap tahun di Bulan Puasa. Kami akan melakukan tindakan hingga mengeluarkan surat edaran, sebagai upaya pencegahan terhadap kegiatan kurang baik terjadi di masyarakat," katanya.

Baca juga: Masuk Waktu Berbuka Puasa, Ini Jadwal Adzan Magrib Hari Ini 6 Ramadan 2025 Wilayah Kabupaten Cirebon

Kematian pelajar SMPN Cigugur di Kuningan yang sempat menggegerkan warga sekitar, mengundang perhatian lapisan masyarakat hingga keluarga korban. "Dalam jasad korban di temukan sejumlah luka lebam. Seperti di bagian dada kiri dan kelopak mata hingga mulut mengeluarkan darah," kata Sajum (54) yang kebetulan paman korban saat ditemui di lokasi tidak jauh dari tempat kejadian perkara, Kamis (6/3/2025). 

Sajum mengatakan, dugaan kematian keponakannya yang duduk di bangku SMPN Cigugur kelas 8. "Gegernya keponakan kami meninggal akibat perang sarung. Kan, biasa kalau di bulan puasa suka terjadi perang sarung begitu, meski muncul informasi begitu, kami serahkan kepada kepolisian dan kasusnya sedang dalam pemeriksaan lebih lanjut," katanya. 

Menyinggug soal jasad korban, Sajum mengetahui korban meninggal itu sekitar pukul 04. 00 WIB. "Saya di kasih tahu keponakan meninggal itu pada jam 4 waktu sahur. Terus paginya, saya ke rumah duka dan ikut melakukan pemakaman korban sekitar jam 8 pagi," kata Sajum lagi. 

Baca juga: Ruben Onsu Diisukan Mualaf Kepergok Makan Sahur saat Live TikTok

Informasi sebelumnya, geger penemuan mayat dini hari sekitar waktu sahur, sontak mendapat perhatian kepolisian Kuningan. "Adanya penemuan mayat kami tetap akan melakukan penyelidikan terhadap jasad korban," kata kata Kapolres Kuningan AKBP Willy Andrian melalui Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP Nova Bhayangkara, Kamis (6/3/2025). 

Tindakan penyelidikan, kata Nova mengklaim akan melakukan pemanggilan sejumlah saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). “Kami tetap melakukan penyelidikan dan akan memanggil saksi-saksi yang berada di sekitar lokasi,” kata Nova lagi. 

Diketahui sebelumnya jasad korban ditemukan di area pemakaman Cirendang dengan kondisi memprihatinkan. Terlebih kejadian penemuan itu sekitar pukul 03. 00 WIB yang memperlihatkan kondisi jasad korban terdapat banyak luka lebam. 

Baca juga: Bojan Hodak Kerap Marah-marah Saat Persib Bandung Berlaga dan Dihukum Kartu, Ini Pengakuannya

Data terhimpun dari kejadian penemuan mayat, diketahui korban memakai kemeja motif batik dan jaket warna biru serta celana training sekolah warna biru list kuning. Kondisi wajah korban penuh luka lebam, memar dan keluar darah dari mulut hingga cairan darah berceceran dekat tubuh korban.

Sementara Lurah Cirendang, Kuswara, mengatakan korban bernama Muhammad Hilman Herdiana (14) merupakan pelajar SMPN Cigugur, warga Lingkung Cikedung RT 09 RW 03 Kelurahan Cirendang Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan.

"Kejadiannya sekira pukul 03.00 WIB. Saya mendapat kabar pukul 06.00 ketika mau berangkat ke kantor. Bahwa ada warga yang ditemukan meninggal di area pemakaman Caringin Kurung," kata Lurah Cirendang.

Baca juga: Harga Emas Antam di Indramayu dan Majalengka Hari Ini 6 Maret 2025 Turun, 1 Gram Tembus Jadi Segini

Dari keterangan lingkungan sekitar, kata Lurah mengaku bahwa korban biasanya berkumpul depan mesjid sebelum berkeliling membangunkan sahur. 

"Namun, korban malah pergi sendiri entah kemana. Tidak tahu gimana awal kejadiannya, tiba tiba korban ditemukan warga sudah dalam keadaan meninggal di area pemakaman," kata Kuswara lagi.

Kuswara menyebut, ada beberapa kejanggalan yang terlihat dari tubuh korban yang terdapat luka lebam dari bagian dada ke atas. 

"Belum jelas kejadiannya seperti apa, dan penyebab kematiannya karena apa, yang jelas korban sempat memiliki riwayat penyakit epilepsi waktu SD. 

Baca juga: Jadwal Lengkap Buka Puasa Ramadhan 1446/2025 untuk Wilayah Majalengka, Masih Bisa Ngabuburit

Namun sudah lama juga tidak pernah kambuh dan diketahui ada riwayat penyakit korban ini diakui menurut keterangan keluarga korban memang pernah mempunyai penyakit epilepsi," kata Kuswara seraya menambahkan bahwa permalasahan demikian sudah mendapat penanganan dari petugas kepolisian. (*)
 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved