Kasus Dugaan Perundungan

Murid Kelas 3 SD di Indramayu Diduga Meninggal Akibat Dirundung, Disdikbud Angkat Bicara

Viral di media sosial kabar soal meninggalnya murid kelas 3 SD di Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu.

Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
DUGAAN KASUS BULLYING - Kantor Disdikbud Indramayu, Selasa (11/2/2025). Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu, Untung Aryanto membenarkan kabar soal dugaan bullying terhadap murid kelas 2 SD 

“Pada saat perjalanan, guru agama ini sempat berpapasan dengan almarhum dengan memakai pakaian seragam, ia lalu mengajak almarhum untuk pergi ke sekolah, tetapi almarhum tidak mau dan lari menghindar,” ujar dia.

Disampaikan Untung, guru agama itu kemudian memilih melanjutkan perjalanan menuju rumah orang tua MUAU. 

Baca juga: Kapan Batas Akhir Bayar Qadha atau Utang Puasa Ramadhan? Ini Kata Ustadz Abdul Somad

Di sana, orang tua almarhum diedukasi untuk memotivasi anaknya agar mau sekolah. Setelah selesai, kata Untung, guru agama tersebut kembali ke sekolah untuk melanjutkan pelajaran.

Di sekolah sendiri, saat jam istirahat, almarhum datang diantar oleh ibunya. Di sana diketahui alasan almarhum membolos karena kerap dijahili bahkan dipalak oleh temannya.

Pihak sekolah pun saat itu juga mendamaikan almarhum dengan temannya.

“Hari itu, MUAU juga mau mengikuti pelajaran sampai jam pulang sekolah. Tapi besoknya tanggal 6 dan 7 tidak sekolah lagi karena sakit,” ujar dia.

Pada 7 Februari, lanjut Untung, pihak sekolah mendapat kabar almarhum masuk rumah sakit. Kemudian sekitar pukul 21.39 WIB meninggal dunia.

Masih disampaikan Untung, soal kabar pengeroyokan yang dialami korban, belum diketahui secara pasti karena tidak ada yang mengetahui kejadian tersebut dan tidak ada laporan.

Sedangkan selama jam sekolah berlangsung, kejadian tersebut diketahui tidak terjadi.

Di sisi lain, perihal sakitnya korban, pihak Disdikbud Indramayu mendapat kabar bahwa almarhum diduga memiliki riwayat penyakit bawaan.

“Kalau penyakitnya apa, karena ini rekam medis pasien mungkin datanya ada di pihak rumah sakit ataupun kepolisian,” ujar dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved