Harga Gas LPG Meroket
Harga Gas LPG 3 Kg Hari Ini 3 Februari 2025 Meroket di Purwakarta, Emak-Emak Kelimpungan
Harga Gas LPG 3 Kg Meroket di Purwakarta, Emak-Emak Kelimpungan, Harga Gas LPG 3 Kg Meroket di Purwakarta, Emak-Emak Kelimpungan
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Warga Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat terutama emak-emak, belakangan ini tengah dibuat pusing dengan kelangkaan gas LPG 3 kilogram, atau yang lebih dikenal dengan gas melon.
Sejak sepekan terakhir, gas melon tersebut nyaris menghilang dari pasaran. Jika pun ada, harganya bikin dompet menangis.
Rosita (45), warga Perumahan Buana Indah, Desa Mulyamekar, Kecamatan Babakan Cikao, Kabupaten Purwakarta mengungkapkan kekesalannya.
Baca juga: Jadwal Kereta Api Cakrabuana Hari Ini 3 Februari 2025, Lengkap Beserta Rute dan Harga Tiketnya
"Aduh, gas di rumah habis. Sudah keliling cari ke berbagai warung, tapi jawabannya selalu kosong," keluhnya saat ditemui Tribunjabar.id, Senin (3/2/2025).
Ibu dua anak ini hanya punya tabung gas 3 kilogram di rumah. Jika gas susah didapat, ia terancam kesulitan memasak.
"Terpaksa masak pakai mejikom, tapi tagihan listrik bisa membengkak," ujarnya.
Kisah serupa juga dialami Mak Atem (52), warga Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan Purwakarta.
Baca juga: Harga Emas Antam di Jogjakarta Hari Ini 3 Februari 2025 Kembali Terjun Bebas, Turun Jadi Segini
Ia sudah berhari-hari berburu gas melon ke berbagai warung, namun selalu saja gasnya kosong.
"Biasanya gas melon melimpah, tapi sekarang malah susah didapat. Bingung juga cari gasnya," kata Mak Atem.
Beruntung, setelah berkeliling dan mencari informasi, Mak Atem akhirnya menemukan sedikit harapan. Di warung langganannya, gas elpiji 3 kilogram kembali tersedia. Namun, kebahagiaan itu hanya sekejap.
"Sekalinya ada, harganya naik jadi Rp 27 ribu per tabung. Dulu cuma Rp 23 ribu. Bahkan ada yang jual Rp 30 ribu per tabung," katanya.
Baca juga: Breaking News, Wanita Indramayu Jadi Korban TPPO Modus Pengantin Pesanan, Kini Nelangsa di China
Mak Atem yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung barang bekas, merasa sangat terbebani dengan kenaikan harga tersebut.
Diketahui, keadaan ini semakin rumit dengan adanya kebijakan baru pemerintah. Mulai 1 Februari 2025, pemerintah resmi melarang pengecer atau warung menjual gas elpiji 3 kilogram.
Kini, masyarakat harus membeli gas langsung dari pangkalan atau penyalur resmi Pertamina.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, menjelaskan bahwa meskipun pengecer masih bisa menjual gas melon, mereka wajib mendaftar sebagai pangkalan atau penyalur resmi Pertamina.
Baca juga: Akhirnya Jalan Rusak di Jambi Diperbaiki Pemerintah usai Viral Dikritik Siswa SD
Kebijakan ini tentu menambah tantangan bagi warga yang sudah kesulitan mendapatkan gas dengan harga yang terjangkau.
Masyarakat Purwakarta kini berharap agar pemerintah dapat segera menemukan solusi untuk mengatasi kelangkaan dan lonjakan harga gas elpiji yang semakin memberatkan mereka.(*)
--
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.