Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat Jelang Isra Miraj sebagai Perjalanan Anugerah Penuh Hikmah

tentang makna peringatan Isra Miraj, tak ada salahnya para Khotib Jumat untuk membawakan materi tersebut dalam khutbah Jumat.

istimewa
Kini, selama menjalani cuti, Syahrul Faidzin aktif menjadi Khatib shalat Jumat di Cirebon. 

TRIBUNCIREBON.COM - Berikut contoh materi khutbah Jumat menyambut peringatan peristiwa besar Islam, Isra Miraj 1446 H tahun 2025.

Menjalang datangnya momen penting tersebut, hampir semua umat muslim selalu melaksanakan peringatan Isra Miraj.

Sebagai upaya pengingat dan memberikan arahan tentang makna peringatan Isra Miraj, tak ada salahnya para Khotib Jumat untuk membawakan materi tersebut dalam khutbah Jumat.

Isra Miraj merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam.

Peristiwa sejarah Isra Miraj tersebut, tentang kisah perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW.

Berikut ini disajikan contoh materi khutbah Jumat bertema Isra Miraj, Perjalanan Anugerah Penuh Hikmah.

Baca juga: Materi Khutbah Jumat 24 Januari 2025 Bertemakan Hidupkan Kembali Spirit Isra Miraj


Khutbah I

الحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ. القَائِلِ فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمِ: سُبْحانَ الَّذِي أَسْرى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بارَكْنا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آياتِنا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ المُصَلُّونَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah, Di bulan Rajab ini kita memperingati kejadian Isra' Mi'raj yang menjadi salah satu mukjizat Nabi Muhammad saw berupa perjalanan dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha sampai ke Sidrat al-Muntaha untuk bertemu dengan Allah swt.

Isra' Mi'raj tidak sekedar dilihat dari aspek kejadiannya yang menakjubkan, sehingga disebut mukjizat begitu saja. Akan tetapi harus dibaca dari sudut pandang latar belakang kejadian tersebut sehingga dapat diketahui tujuan besar dan pelajaran berharga yang bisa diambil.

Isra' Mi'raj terjadi pada tahun 10 H yang merupakan pertengahan fase kenabian yang mencapai 23 tahun. Isra' Mi'raj adalah anugerah yang diberikan oleh Allah swt kepada Nabi Muhammad untuk menjadi obat atas segala cobaan yang dialami sebelum Isra' Mi'raj, sekaligus menjadi harapan besar atas langkah-langkah dakwah setelahnya.

Sebelum Isra' Mi'raj, Nabi mengalami beberapa kejadian sulit yang menyedihkan seperti wafatnya istri tercinta, Sayyidah Khadijah dan paman terbaik, Abu Thalib. Keduanya bukan sekedar keluarga bagi Nabi Muhammad, tetapi hadir sebagai penyemangat dakwah kepada kaum Quraisy.

Setelah itu, Nabi mengalami kekerasan dan perlawanan orang Quraisy yang lebih berat terhadap dakwahnya. Sampai Nabi menyampaikan keluh-kesah kepada Allah swt dalam doa sebagaimana yang diriwayatkan imam Thabrani dalam kitab al-Mu'jam al-Kabir, Jilid 14, Halaman 139:

اللَّهُمَّ إِلَيْكَ أَشْكُو ضَعْفَ قُوَّتِي، وَقِلَّةَ حِيلَتِي، وَهَوَانِي عَلَى النَّاسِ.

Artinya: "Ya Allah, kepada-Mu aku mengadukan kelemahanku, kekurangan daya upayaku di hadapan manusia."

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved