Sampai Jumping, Begini Momen Nekat Pemotor Lalui Jembatan Putus di Simpenan Sukabumi

Akses jalur Geopark masih terputus akibat jembatan Cihaur/Cisantri terputus oleh banjir bandang

Tribun Jabar/M Rizal Jalaludin
Momen nekat pemotor lalui jembatan terputus di Jalur Geopark, tepatnya di Jembatan Cihaur / Cisantri KM BDG 161 + 784 di Kampung Cisantri, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pemotor ada yang sampai jumping, Senin (9/12/2024) 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin


TRIBUNCIREBON.COM, SUKABUMI - Akses jalur Geopark masih terputus akibat jembatan Cihaur/Cisantri terputus oleh banjir bandang, tepatnya di KM BDG 161 + 784 di Kampung Cisantri, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.


Pantauan Tribunjabar.id, jalan habis tergerus longsor dan jembatan nampak miring, sebagian beton penyangga jembatan nampak masih berdiri menyangga aspal jembatan yang miring.


Kondisi itu kian ekstrem karena terdapat warga yang nekat melalui jembatan yang sudah roboh dan miring itu.


Warga mendirikan jembatan sementara dari bambu agar bisa melalui jembatan terputus.

Terlihat sebagian jembatan masih sedikit tertahan oleh beton penyangga jembatan dengan kondisi miring dan sebagian jalan sudah hilang oleh banjir bandang.

Baca juga: Seorang Polisi Gugur Saat Bertugas Evakuasi Korban Bencana di Sukabumi, Sempat Dibawa ke RS


Warga pun menambahkan balok kayu di jembatan miring yang terputus agar bisa dilalui pemotor.


Pemotor yang nekat melalui jembatan miring yang terputus itu pun terlihat ada yang sampai jumping. Pemotor juga ada yang mengalami slip saat melalui aspal miring di lokasi jembatan terputus tersebut.


Warga setempat pun nampak membantu pemotor yang melalui akses jalan terputus itu. Tak sedikit pemotor yang terpaksa melintas dibantu didorong oleh warga, mereka terpaksa melintasi jembatan terputus itu karena tak ada pilihan lain.


Salah seorang pemotor, Dede Suhendar (40) mengaku takut saat melalui jembatan bambu yang dibuat di lokasi jembatan terputus tersebut. Namun, ia tak punya pilihan lain karena tidak ada lagi akses jalan untuk beraktivitas 


"Iya susah gak bisa lewat. Udah biasa, takut sih takut, tapi gak papa, udah 4 hari lewat jembatan seadanya. Saya warga Kampung Sangrawayang, pasti lah ada harapan, kalau gak diperbaiki ya gimana ini," ucap Dede kepada Tribun di lokasi, Senin (9/12/2024) sore.

Baca juga: 34 Titik Jalan di Kab Sukabumi Terputus Akibat Banjir dan Longsor, Sekda Khawatir Wilayahnya Lumpuh


Sementara itu, warga Kampung Cisantri, Desa Sangrawayang, Cakra (40) mengatakan, jembatan bambu sengaja dibuat oleh warga agar memudahkan aktivitas sehari-hari warga setempat.


"Ini dari bambu untuk sementara bisa aktivitas, aktivitas warga bisa lancar, karena ini masih dikumpulin bahan-bahannya dari pemerintah, belum lengkep. Ya awalnya takut, cuma gimana lagi, ini akses satu-satunya buat warga belanja dan aktivitas lain warga di sini khususnya," kata Cakra.


Cakra menjelaskan, setiap tahun memang kerap terjadi banjir. Namun, banjir kali ini merupakan kejadian terparah karena sampai memutuskan akses jalan.


"Sebelumnya banjir ada, ini setelah 7 tahun pembangunan ini baru kali ini separah ini, kalau banjir tiap tahun ada, cuma nggk separah sekarang," ucap Cakra.* (M Rizal Jalaludin)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved