Kekerasan Terhadap Perempuan Masih Terjadi di Indramayu, Yayasan Selendang Puan Dharma Ayu Imbau Ini
Kasus kekerasan berbasis gender terhadap perempuan masih terjadi di Kabupaten Indramayu.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Kasus kekerasan berbasis gender terhadap perempuan masih terjadi di Kabupaten Indramayu.
Hal tersebut diungkap oleh Yayasan Selendang Puan Dharma Ayu dalam kegiatan Sarasehan Meneropong Indramayu Dalam Perspektif Perempuan di Aula Nyi Endang Darma Universitas Wiralodra Indramayu, Senin (9/12/2024).
Bupati Indramayu terpilih, Lucky Hakim turut diundang dalam kegiatan tersebut.
Dalam hal ini, Yayasan Selendang Puan Dharma Ayu sebagai aktivis perempuan ingin mendorong agar kondisi tersebut bisa menjadi perhatian banyak pihak sehingga adanya aksi nyata pencegahan.
Baca juga: Polisi Sebut Tak Ada Tanda-tanda Kekerasan Pada Jasad Mahasiswa ITB yang Loncat dari Apartemen
Founder Yayasan Selendang Puan Dharma Ayu, Darwinih mengatakan, kegiatan dengan tajuk Suarane Reang itu sekaligus untuk Peringatan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HSKtP) dan HUT ke-3 Yayasan Selendang Puan Dharma Ayu.
“Kekerasan berbasis gender termasuk kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perkosaan, pelecehan seksual, perkawinan anak, dan eksploitasi seksual ini masih menjadi masalah serius di Indonesia. Hal ini juga terjadi di Kabupaten Indramayu," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Berdasarkan dara dari pendampingan kasus Yayasan Selendang Puan Dharma Ayu selama tahun 2024, diketahui sedikitnya ada 15 kasus yang ditangani.
Terdiri dari 13 kasus kekerasan seksual dan 2 kasus KDRT.
Sedangkan prevensi gender korban terdiri dari 14 perempuan dan 1 laki-laki.
Baca juga: Update Dugaan Pelecehan oleh Anggota DPRD Kabupaten Cirebon, II Penuhi Panggilan Polisi
Rentang usia yang menjadi korban kekerasan berbasis gender ini pun masih belia, yakni antara 3-17 tahun ada sebanyak 14 orang, satu kasus lagi korban berusia 50 tahun.
Melalui momentum tersebut, pihaknya ingin mengajak semua pihak baik pemerintah, akademisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan lainnya untuk kembali merefleksikan setiap upaya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan maupun persoalan lain yang ada dan telah dilakukan di Kabupaten Indramayu.
"Sekaligus mengajak semua pihak untuk lebih memperluas aksi nyata pencegahan dalam rangka menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta kesejahteraan sosial lainnya," ujar dia.
Yayasan Selendang Puan Dharma Ayu
Sarasehan Meneropong Indramayu
kekerasan berbasis gender
perempuan
Bupati Cirebon: Anak Terlibat Kerusuhan Bukan Penjahat, Harus Dibimbing |
![]() |
---|
Akal Bulus Siska Menyamar Sebagai Perempuan Cantik di IG, Tipu Pria Asal Garut Hampir Rp 400 Juta |
![]() |
---|
Jejak Pelarian Alvian Maulana, Polisi di Indramayu yang Rampas Nyawa Kekasihnya, Ditangkap di Dompu |
![]() |
---|
Detik-detik Maling Perempuan Tertangkap Warga di Danawinangun Cirebon, Videonya Viral |
![]() |
---|
Keluarga Mimpikan Putri, Wanita di Indramayu yang Meninggal Dibakar Pacarnya, Putri Beri Pesan Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.