Bulu Tangkis

Hendra Setiawan Umumkan Rencana Gantung Raket Pada Awal 2025, Cek Deretan Prestasinya

Pebulu tangkis Indonesia spesialis ganda putra, Hendra Setiawan, mengumumkan rencana gantung raket pada awal tahun 2025

FERI SETIAWAN/WARTA KOTA
Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan 

TRIBUNCIREBON.COM- Pebulu tangkis Indonesia spesialis ganda putra, Hendra Setiawan, mengumumkan rencana gantung raket pada awal tahun 2025.

Hendra Setiawan tersebut akan melakoni turnamen badminton terakhirnya di Indonesia Masters 2025 pada 23-28 Januari mendatang.

Hendra Setiawan mengumumkan rencana pensiunnya dalam unggahan melalui akun Instagramnya, @hendrasansan, pada Selasa (3/12/2024) malam.

"35 Tahun sudah saya berada di dalam dunia badminton," tulis atlet yang telah berusia 40 tahun pada 25 Agustus lalu.

"Saya rasa saat ini adalah saat yang tepat untuk memutuskan bahwa saya akan mengakhiri karier saya sebagai atlet badminton."

"Indonesia Masters 2025 akan menjadi turnamen terakhir saya."

Hendra Setiawan merupakan salah satu pemain tersukses sepanjang sejarah Indonesia.

Baca juga: Jadwal Badminton BWF World Tour Finals 2024: Fajar/Rian, Dejan/Gloria Hingga Jojo Bakal Main

Pebulutangkis Indonesia Mohammad Ahsan (atas) melakukan pukulan di sebelah Hendra Setiawan dari Indonesia dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis ganda putra melawan Aaron Chia dari Malaysia dan Soh Wooi Yik dari Malaysia selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo. Senin (26/7/2021). Ahsan/Hendra menghabisi wakil Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik di Musashino Forest Sport Plaza, Senin sore WIB, 26 Juli 2021. Tak butuh waktu lama, Ahsan/Hendra memetik kemenangan 21-16, 21-19 dalam laga berdurasi 34 menit.
Pebulutangkis Indonesia Mohammad Ahsan (atas) melakukan pukulan di sebelah Hendra Setiawan dari Indonesia dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis ganda putra melawan Aaron Chia dari Malaysia dan Soh Wooi Yik dari Malaysia selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo. Senin (26/7/2021). Ahsan/Hendra menghabisi wakil Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik di Musashino Forest Sport Plaza, Senin sore WIB, 26 Juli 2021. Tak butuh waktu lama, Ahsan/Hendra memetik kemenangan 21-16, 21-19 dalam laga berdurasi 34 menit. ((Alexander NEMENOV/AFP) (AFP/ALEXANDER NEMENOV))

Selain medali emas Olimpiade, Hendra Setiawan sukses meraih prestasi tertinggi di Kejuaraan Dunia (4 kali), Piala Dunia, Thomas Cup, Asian Games (2 kali), Kejuaraan Asia (2 kali), All England Open (2 kali), dan Superseries/World Tour Finals (3 kali).

Hanya Sudirman Cup yang menghalangi Hendra Setiawan dari prestasi Grand Slam di bulu tangkis, alias merebut sembilan gelar mayor.

Raihan medali perak pada edisi 2007 menjadi pencapaian terbaik Hendra Setiawan bersama tim beregu campuran Indonesia.

Prestasi tertinggi berupa medali emas Olimpiade berhasil diboyong Hendra bersama almarhum Markis Kido pada edisi Beijing 2008.

Sedangkan bareng Mohammad Ahsan, Hendra dikenal dengan hattrick Kejuaraan Dunia dan duet ikonik dengan julukan The Daddies.

Salah satu kualitas yang dipuji dari Hendra adalah konsistensinya.

Bagaimana tidak? Hendra selalu berhasil mencapai final turnamen, minimal sekali dalam setahun sejak 2022 hingga 2024. Itu 22 tahun secara berturut-turut.

Hendra Setiawan dan Markis Kido merayakan medali emas yang diraih di Olimpiade Beijing 2008. Mereka menjadi juara setelah mempermalukan andalan tuan rumah.

Bahkan pada 2023 Hendra masih berhasil lolos ke final All England yang merupakan turnamen terbuka paling bergengsi di bulu tangkis.

Ahsan/Hendra ke final dengan mengalahkan pasangan nomor satu saat ini, Liang Wei Keng/Wang Chang (China), yang usianya 16 tahun lebih muda, dengan skor ketat 29-27 di rubber game.

Australian Open 2024 menjadi turnamen terakhir di mana Hendra tampil di babak final. Malang, The Daddies takluk dari pasangan kuat China lainnya, He Ji Ting/Ren Xiang Yu.

Meski begitu, Konsistensi tinggi membuat Hendra mendapatkan julukan Dewa. Titel legenda telah banyak diterimanya sebelum menggantung raketnya.

"Terima kasih kepada Tuhan karena saya diberi kesempatan bisa bermain sampai sejauh ini dan semua impian saya sudah tercapai," sambung Hendra.

"Terima kasih untuk semua partner saya, khususnya alm. Kido dan Ahsan yang sudah berjuang bersama."

 

"Terima kasih untuk PBSI, klub saya Jaya Raya, semua sponsor khususnya Victor dan Waroeng Steak & Shake, semua pelatih, dan teman-teman ganda putra."

Tahun 2019 menandai kebangkitan Hendra bersama Ahsan. Berkarier secara profesional, mereka naik ke peringkat 2 dunia serta memenangi 3 event bergengsi: All England, Kejuaraan Dunia, dan World Tour Finals.

"Terima kasih banyak untuk semua fans yang selalu mendukung saya dari dulu sampai sekarang."

"Dan terima kasih buat keluarga besar saya, terutama istri saya yang selalu men-support saya dalam keadaan apapun."

"Sampai ketemu di Indonesia Masters 2025."

Happy retirement, Dewa Hendra!

 

PROFIL HENDRA SETIAWAN

Nama: Hendra Setiawan

Lahir: Pemalang, 25 Agustus 1984

Tinggi: 183cm

Pegangan Raket: Kanan

Rekor pertandingan: 671 menang - 273 kalah

Prestasi:

peringkat 1 dunia bersama Markis Kido dan Mohammad Ahsan

medali emas Olimpiade (2008)

medali emas Kejuaraan Dunia (2007, 2013, 2015, 2019)

medali emas Piala Dunia (2006)

medali emas Thomas Cup (2020)

medali emas Asian Games (2010, 2014)

medali emas Kejuaraan Asia (2005, 2009)

medali emas Kejuaraan Beregu Asia (2016, 2018, 2020)

medali emas SEA Games (2003, 2005, 2007, 2009, 2011)

medali emas Kejuaraan Asia Junior (2002)

juara All England Open (2014, 2019)

juara Superseries Finals (2013, 2015, 2019)

juara Indonesia Open (2005, 2013)

4 gelar juara BWF World Tour

18 gelar juara BWF Superseries

7 gelar juara BWF Grand Prix

1 gelar juara BWF International Challenge/Series/Satellite


 (Sumber: Bolasport)

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved