Warga Pegambiran Cirebon Tolak Pendirian Gereja, Ini Komentar Tiga Calon Wali Kota Cirebon
Dani Mardani, Eti Herawati, dan Effendi Edo berbicara mengenai penolakan pendirian gereja oleh warga di Pegambiran.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Ketiga pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon memberikan pandangannya soal alih fungsi gudang yang akan dijadikan sebagai tempat ibadah atau gereja sementara.
Diketahui, alih fungsi tempat ibadah tersebut yang berada di Jalan Raya Kalijaga di Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon diprotes warga.
Paslon nomor urut 1, Dani Mardani-Fitria Pamungkaswati mengungkapkan keprihatinan mereka terkait penolakan warga atas pendirian gereja di Pegambiran.
Dani Mardani dengan tegas menyatakan pentingnya menjaga toleransi di Kota Cirebon agar kejadian serupa tidak terulang.
"Saya sangat menyayangkan peristiwa intoleransi ini. Insya Allah, kami berharap kejadian di Pegambiran bisa terselesaikan dengan baik."
"Aparat kecamatan dan kelurahan sudah turun tangan, dan doa terbaik dari kami semoga hal ini dapat diatasi dan tidak terjadi lagi di masa mendatang," ujar Dani, Selasa (12/11/2024).
Sebagai calon pemimpin kota, Dani juga berkomitmen menjamin kebebasan beribadah bagi seluruh umat beragama di Cirebon.
"Dani-Fitria akan memastikan setiap umat beragama bisa menjalankan ibadahnya dengan aman dan nyaman," ucapnya.
Pasangan calon nomor urut 2, Eti Herawati dan Suhendrik, turut menyoroti peran penting pemerintah sebagai penengah dalam isu ini.
"Kami berharap semua bisa terselesaikan dengan baik, duduk bersama dengan stakeholder terkait dan dimediasi langsung oleh Pemerintah Kota Cirebon," ucap Eti.
Sementara itu, pasangan nomor urut 3, Effendi Edo dan Siti Farida Rosmawati, juga menyayangkan penolakan pendirian gereja di Pegambiran.
Edo menekankan bahwa pemerintah harus bertanggung jawab dalam menjaga hak beribadah bagi seluruh umat beragama.
"Hal ini tidak seharusnya terjadi. Pemerintah harus bisa memfasilitasi dan menjadi jembatan agar konflik seperti ini tidak terulang," jelas Edo.
Ia juga menilai toleransi di Cirebon sudah cukup baik dan terus membaik.
Sebelumnya, Pemerintah Kecamatan Lemahwungkuk mengadakan mediasi antara warga dan perwakilan gereja pada Sabtu (2/11/2024), membahas rencana penggunaan gudang sebagai tempat ibadah sementara.
Camat Lemahwungkuk, Adam Wallesa menyampaikan, bahwa pihak kecamatan berupaya menjaga kerukunan antar umat beragama.
“Kami memfasilitasi pertemuan ini agar tetap ada kerukunan beragama, khususnya terkait rencana penggunaan gudang sebagai tempat ibadah sementara,” kata Adam di Kantor Kecamatan Lemahwungkuk.
Adam menjelaskan, bahwa sebagian warga masih menolak rencana tersebut karena kekhawatiran tertentu di masyarakat.
"Sebagian warga masih menolak dan ada beberapa isu yang berkembang di lapangan," ujarnya.
Dalam mediasi tersebut, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) turut hadir untuk memberikan pandangan.
Adam mengonfirmasi, bahwa meskipun rekomendasi dari lurah dan Kementerian Agama sudah keluar, izin akhir dari FKUB masih diperlukan.
“Kami mengundang FKUB untuk meninjau situasi."
"Rekomendasi dari lurah dan Kemenag sudah ada, tapi izin dari FKUB masih ditunggu untuk melengkapi administrasi,” ucap Adam.
Baca juga: Polemik Pendirian Gereja di Pegambiran Masih Buntu, Ketua DPRD Minta Pemkot Cirebon Turun Tangan
Kejari Cirebon Cari Tahu Keterlibatan DPRD Aktif di Kasus Gedung Setda, Begini Kata Kasi Intel |
![]() |
---|
Pesisir Kesenden-Kejawanan Cirebon Dilirik Investor, Mau Jadi Kebun Kelapa Thailand dan Wisata Laut |
![]() |
---|
Canggih! Alat Water Treatment BPBD Cirebon Bisa Ubah Air Kotor dan Air Laut Layak Dikonsumsi |
![]() |
---|
Pohon Kelengkeng Usia 400 Tahun di Goa Sunyaragi Cirebon Tumbang, Situs Candi Bentar Nyaris Tertimpa |
![]() |
---|
Cirebon Andalkan 4 Keraton dan Museum Topeng Jadi Magnet Wisata, Effendi Edo Singgung Identitas Kota |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.