Viral
Viral Aksi Protes Peternak Sapi Nekat Mandi Susu, 50 Ribu Liter Susu Terbuang Sia-sia
Sebuah video menayangkan aksi petani sapi mandi susu di Boyolali, Jawa Tengah, beredar viral di media sosial.
Penulis: Sartika Harun | Editor: Sartika Rizki Fadilah
TRIBUNCIREBON.COM - Baru-baru ini, viral di media sosial aksi protes para peternak sapi di Boyolali.
Para peternak sapi tersebut protes dengan cara mandi susu sapi.
Tak pelak, sebanyak 50.000 liter susu sapi pun terbuang.
Sebuah video menayangkan aksi petani sapi mandi susu di Boyolali, Jawa Tengah, beredar viral di media sosial.
Salah satu videonya dibagikan oleh akun Instagram @infoboyolaliterkini.
Dalam unggahan tersebut, terlihat ada dua pria yang berdiri di bagian belakan mobil pikap.
Kemudian, salah satu di antaranya mereka menyiram satu wadah besar berisi susu ke rekannya.
Setelah habis, pria itu mengambil lagi susu dari dalam gentong.
Kemudian, terlihat beberapa pria di atas mobil pikap membagikan susu kepada warga secara cuma-cuma.
Warga yang hadir pun menodongkan botol-botol mereka. Bahkan, ada yang membawa galon air.
Masih dari video yang sama, ada pula aksi membuang susu ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Hingga artikel ini ditulis, Minggu (10/11/2024), video tersebut telah dilihat sebanyak 255 ribu kali.
Lantas, seperti apa peristiwa selengkapnya?
Baca juga: Cerita Peternak Asal Bandung Barat, Sapinya Dibesarkan Untuk Kontes Tapi Dibeli Jokowi Untuk Kurban
Bentuk Protes Peternak Sapi
Aksi mandi susu ini ternyata merupakan bentuk protes para peternak sapi di Boyolali, Jawa Tengah, pada Sabtu (9/11/2024).
Adapun, protes yang dimaksud adalah pembatasan kuota susu yang masuk ke pabrik atau Industri Pengolahan Susu (IPS).
Dilansir dari Kompas.com, ada sekitar 50.000 liter susu yang dibuang ke TPA Winong, sementara 1.000 liter lainnya dibagikan ke warga secara cuma-cuma.
Koordinator aksi, Sriyono Bonggol mengatakan bahwa aksi tersebut mewakili para peternak sapi yang terkena dampak pembatasan kuota IPS.
Sriyono menyebut, adanya pembatasan kuota susu itu membuat hasil susu dari para peternak tidak banyak yang bisa terserap oleh pabrik.
Sehingga, kata Sriyono, banyak susu dari para peternak yang terbuang.
"Kami mewakili peternak yang jumlahnya puluhan ribu di wilayah Boyolali yang saat ini sedang menjerit karena kondisi perindustrian susu di Indonesia yang membatasi jumlah kuota masuk produk lokal kita," kata Sriyono dalam aksinya.
"Akhirnya berimbas pada banyaknya susu yang menumpuk di UD maupun koperasi yang tidak terserap oleh pabrik mengakibatkan susu banyak yang terbuang," lanjutnya.
Kuota Impor Susu
Lebih lanjut, Sriyono menjelaskan bahwa kuota susu di Boyolali yakni sebesar 30 ton per hari.
"Hari ini kita membuang 50.000 liter susu. Ini sudah terjadi beberapa hari yang lalu. Memang per hari di Boyolali itu ada sisa kuota 30 ton per hari," kata dia.
Dia menduga, pembatasan kuota susu oleh IPS dan berimbas kepada peternak susu lokal di Boyolali karena adanya kuota impor susu dari luar negeri.
Selama ini, kata Sriyono produksi susu lokal untuk kebutuhan dalam negeri baru sekitar 20 persen.
Sedangkan sisanya 80 persen kebutuhan susu dalam negeri berasal dari impor.
"Harusnya meskipun pasar sesepi apa pun produksi lokal kita terserap semua. Seandainya pemerintah maupun industri itu memang mementingkan produksi dari susu lokal kita. Itu yang melandasi kenapa terjadi aksi ini," ungkap Sriyono.
Tanggapan Disnakan Boyolali
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali, Lusia Dyah Suciati mengatakan, produksi susu di Boyolali setiap hari mencapai 140.000 liter.
Tetapi, sejak adanya pembatasan kuota dari IPS hanya 110.000 liter yang terserap.
"Dari beberapa pengepul susu total 30.000 liter yang tidak terserap. Jadi masing-masing pengepul sekian (yang tidak terserap), pengepul ini sekian. Jadi kalau dijumlah kurang lebihnya 30.000 liter susu yang tidak terserap (IPS)," kata Lusia.
Mengenai aksi protes, kata Lusia adalah hak para peternak untuk menyuarakan aspirasinya.
Pihaknya menyarankan agar susu tersebut tidak dibuang sembarang tempat karena dapat menimbulkan pencemaran.
"Jadi kami menyarankan untuk ini (susu) dibuangnya tidak berdampak yang lain. Kalau dibuang di sembarang nanti terjadi pencemaran," ujarnya.
Pihaknya menambahkan, akan mempertemukan para peternak dengan BUMN yang bergerak dalam bidang pangan perwakilan di Solo sebagai upaya menyelesaikan permasalahan para peternak sapi.
"Kami di sini bersama perwakilan pengepul nanti akan kami pertemukan BUMN yang bergerak dibidang pangan. Siapa tahu dalam rangka upaya kelebihan yang kemarin dikeluhkan bisa tertampung oleh BUMN tadi," ungkap Lusia.
Baca berita Tribuncirebon.com lainnya di GoogleNews
Viral Video Prabowo dan Gibran Diputar di Bioskop Sebelum Film |
![]() |
---|
Putra Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Berani Sindir Sri Mulyani 'Agen CIA' |
![]() |
---|
Warganet Takjub Lihat Oppa Korea Nikahi Gadis Sukabumi, Pengantin Padukan Budaya Sunda-Korea |
![]() |
---|
Dua Bocah Viral di Gowa yang Pungut Makanan Sisa HUT Kemerdekaan RI Dapat Bantuan dari Kapolres |
![]() |
---|
Viral Spanduk 'Selamat Datang di Desa Maling' Dipasang Warga di Pamekasan, Polisi Turun Tangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.