Eks DPRD Indramayu Disiksa

UPDATE Eks Anggota DPRD Indramayu Disiksa di Myanmar, Kirim Pesan Suara Sambil Terisak-isak

Kabar Terbaru Eks Anggota DPRD Indramayu yang Disekap hingga Disiksa di Myanmar, Kirim Pesan Suara Sambil Terisak-isak

Tribun Jabar/Dian H
Seorang keluarga korban memperlihatkan kondisi korban disekap di Myanmar. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Pemerintah sudah bergerak untuk upaya penyelamatan Robiin, mantan anggota DPRD Indramayu yang diduga terjebak di perusahaan online scam di Myawaddy, Myanmar.

Kemenlu RI dan KBRI Yangon pun dikabarkan sudah menyampaikan beberapa nota diplomatik kepada Kemlu Myanmar.

Termasuk koordinasi dengan otoritas terkait pun sudah dilakukan, hingga berkomunikasi dengan jejaring lokal di Myawaddy serta menjalin kerja sama bilateral dan regional.

Baca juga: Persija Jakarta Ambisi Pindah Haluan Trek, Carlos Pena Fokus ke laga Perdana usai FIFA Matchday

Selain Robiin, di sana juga dikabarkan ada 36 WNI lainnya yang juga terjabak. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Terbaru, Robiin juga mengirimkan pesan suara kepada rekan sesama anggota DPRD Indramayu lainnya. Pesan itu dikirimkan kepada Muhamad Sholihin.

Dalam pesan suata tersebut juga terdengar suara dari WNI lainnya selain Robiin. Dengan suara merisak, mereka sangat berharap diselamatkan demi bisa kembali ke keluarga masing-masing.

Baca juga: Selain Balai Desa Mundu Pesisir, Ini Lokasi SIM Keliling di Cirebon Besok 14 Oktober 2024

“Kepada bapak Presiden Terpilih, Bapak Prabowo tolong selamatkan kami 37 WNI yang tersekap, tersandera di Myanmar pak,” ujar Robiin lewat pesan suara yang ditunjukkan Muhamad Sholihin kepada Tribuncirebon.com, Minggu (13/10/2024).

Lebih lanjut, lewat pesan itu Robiin juga mengatakan, bahwa di sana tidak ada perang. Mereka pun meminta Presiden bergerak sesegera mungkin.

“Selamatkan kami pak, kami ingin berkumpul dengan keluarga pak,” ujar dia.

WNI yang terjebak di sana diketahui ada yang sudah setahun dan ada pula yang sudah 2 tahun lamanya.

Baca juga: Selain Balai Desa Mundu Pesisir, Ini Lokasi SIM Keliling di Cirebon Besok 14 Oktober 2024

Mereka mengaku disekap bahkan tidak jarang mengalami penyiksaan jika pekerjaan online scam yang harus mereka kerjakan tidak sesuai target.

Para WNI di sana pun percaya pemerintah Indonesia memiliki kekuatan untuk menyelamatkan warga negaranya.

“Kami terancam pak jiwa raganya. Tolong pak, tolong pak segera pak selamatkan kami,” ujar dia.

“Kami diperdagangkan pak, kami disiksa, disekap. Disetrum, dipukul pakai balok tiap hari pak, tidak ada rasa manusiawi di sini pak,” lanjut Robiin dan WNI lainnya.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved