Pemkab Cirebon Bangun Kolam Retensi di Empat Titik, Upaya Kurangi Banjir di Wilayah Timur
Kolam retensi dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon untuk mengatasi banjir di wilayah timur.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon mulai membangun kolam retensi di empat titik strategis di wilayah timur Cirebon, dengan tujuan utama mengurangi risiko banjir saat musim hujan.
Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya mengatakan, pembangunan kolam retensi ini difokuskan di sekitar Sungai Ciberes, tepatnya di kawasan Waled-Asem.
Kolam retensi ini berfungsi untuk menampung air hujan sebelum masuk ke Bendungan Ambit, sehingga dapat mengendalikan peningkatan debit air di Sungai Ciberes.
"Kolam retensi ini akan menahan aliran air hujan agar tidak langsung masuk ke sungai atau bendungan, melainkan tertampung dulu, sehingga dapat mengurangi potensi banjir di permukiman warga," ujar Wahyu saat dikonfirmasi media, Jumat (11/10/2024).
Hasil pemetaan dengan meninjau langsung ke lokasi pada Kamis kemarin menunjukkan empat titik di sepanjang aliran Sungai Ciberes yang cocok untuk pembangunan kolam retensi.
Wahyu menambahkan, bahwa Pemkab Cirebon bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung sedang menyusun tahap pengerjaan, termasuk penentuan lokasi dan kedalaman kolam.
"Pembangunan kolam retensi ini diharapkan selesai dalam waktu dekat dan selain mengurangi risiko banjir, kolam ini juga akan dimanfaatkan untuk irigasi lahan pertanian," ucapnya.
Selain empat kolam di Sungai Ciberes, Pemkab Cirebon juga merencanakan pembangunan kolam retensi di lima titik strategis lainnya.
Kolam-kolam tersebut diharapkan dapat mempercepat penyerapan air ke dalam tanah, sehingga genangan air saat hujan deras bisa diminimalisasi.
Wahyu menjelaskan, bahwa pembangunan kolam retensi ini merupakan bagian dari strategi besar Pemkab Cirebon dalam memperbaiki pengelolaan sumber daya air.
Selain itu, upaya lain yang dilakukan termasuk penanaman 12 ribu pohon di sepanjang daerah aliran sungai untuk membantu menyerap air hujan dan mencegah erosi.
"Sejak Mei 2024, kami juga melakukan normalisasi di beberapa sungai, termasuk Sungai Cisanggarung, untuk memperbaiki aliran dan memperkuat tanggul yang rusak akibat banjir," jelas dia.
Di wilayah Pabedilan dan Losari, sembilan desa menjadi fokus peninggian tanggul sebagai langkah mitigasi banjir, yang pengerjaannya akan dimulai pada Januari 2025.
Wahyu optimistis bahwa langkah-langkah tersebut, termasuk pembangunan kolam retensi, penanaman pohon dan peninggian tanggul, akan efektif dalam mengurangi risiko banjir, terutama di wilayah timur Cirebon.
“Kami berharap semua upaya ini dapat melindungi masyarakat dari banjir, terutama menghadapi musim hujan mendatang,” katanya.
Baca juga: Jelang Pilkada 2024, Pj Bupati Cirebon Tegaskan Pentingnya Netralitas ASN dan Kuwu
Teken MoU untuk Kali Ketiga, Pemkab Cirebon 'Sat-Set' Kawal Dana Desa Lewat Jalur Hukum |
![]() |
---|
Bukan Cuma Jalan Rusak, Irigasi dan Investasi Juga Jadi PR Berat Pemkab Cirebon |
![]() |
---|
16 Pejabat Eselon II di Kabupaten Cirebon Dirotasi, Posisi Sekda Kosong |
![]() |
---|
LPj APBD Cirebon 2024 Siap Disetor ke Gubernur Dedi Mulyadi, Bupati Klaim Sudah Transparan |
![]() |
---|
Tak Mau Ada Kuwu Masuk Bui Lagi, Pemkab Cirebon Gandeng Jaksa Untuk Awasi Dana Desa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.