Wisata Horor Desa Hantu di Bandung

Menelusuri Wisata Horor Desa Hantu di Gang Banteng Cicadas Bandung, Terbentang Puluhan Meter

Wisata Horor Desa Hantu Di Gang Banteng Cicadas Terbentang Puluhan Meter Menyambut HJKB

Tribun Jaba/ Daniel Andreand Damanik
Suasana Desa Hantu di RW 06 RT 05, Gang Banteng, Kelurahan Cicadas, Kota Bandung dalam rangka menyambut dan memeriahkan Hari Jadi Kota Bandung (HJKB). Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari sejak 6 hingga 8 September 2024. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Daniel Andreand Damanik


TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG- Terbentang sepanjang 70 meter, Gang Banteng yang ada di Kelurahan Cicadas, Kota Bandung, disulap menjadi Desa Hantu untuk menyambut Hari Jadi Kota Bandung (HJKB).

Desa horor tersebut berlangsung sejak tanggal 6 September hingga 8 September 2024.  Sementara, bagi warga yang hendak menikmati wisata horor di Kelurahan Cicadas ini, pihak panitia membuka sejak pukul 19.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

Lurah Cicadas, Tjakra Irawan menjelaskan, bahwa Desa Horor tersebut merupakan desa horor jilid kedua.

Baca juga: Hati-hati, Ternyata Gara-gara Masalah Ini Pendaftaran CPNS 2024 Bisa Jadi Tidak Sah, Apa Gerangan?

"Jilid pertama sudah dilakukan saat memeriahkan HUT Ke-79 Republik Indonesia, dan ini merupakan jilid kedua dalam rangka HJKB," kata Tjakra Irawan kepada Tribun Jabar, Jumat (6/9/2024) malam.

Jilid kedua tersebut diharapkan bisa terlaksana dan jadi agenda rutin. Tjakra juga punya mimpi agar wisata horor tersebut jadi agenda Kota Bandung.

Perbedaannya, wisata horor di Kota Bandung umumnya berlokasi di tengah kota dan dalam satu gedung saja, namun Desa Hantu di Cicadas dilakukan di dalam gang.

Baca juga: PROFIL 69 Desa di Kabupaten Bojonegoro Terbabat Mega Proyek Tol Ngawi-Tuban Senilai 23,797 Miliar

Sejak pukul 18.00 WIB, warga Gang Banteng secara sukarela mematikan lampu terasnya dan merubah menjadi lampu berwarna merah. Sehingga nuansanya semakin terasa horor.

Beberapa warga menggunakan kostum horor seperti pocong, kuntilanak, gondoruwo dan berbagai kostum lainnya. Ada juga warga yang di setting di atas pohon, sehingga terlihat seperti orang yang sedang tergantung.

Suasana menyeramkan semakin terasa karena ditambah suara jangkrik, aroma melati, asap, dan suara serangga lainnya. Selain itu, di lokasi tersebut juga dibentuk menyerupai lokasi pemakaman yang diberi nama TPU Desa Hantu. 

Baca juga: TERBONGKAR, Pria Pembunuh Istrinya Sendiri di Jatinangor Sumedang Terlilit Utang Akibat Judi Online

Terdapat enam makam lengkap dengan nisannya. Uniknya lagi, di atas makam tersebut dilengkapi tulang belulang dan tengkorak kepala. Pada tulisan TPU Desa Hantu juga ditempelkan mainan berbentuk ular.

Pohon bambu, pohon pisang juga diletakkan sepanjang Gang Banteng, sehingga nuansa pedesaan juga semakin terasa. Dalam hal pendanaan, Tjakra Irawan menjelaskan bahwa dana kegiatan tersebut berasal dari swadaya masyarakat.

Tentunya, bagi warga yang ingin uji nyali di Desa Hantu, pihak panitia hanya memungut harga tiket masuk senilai Rp 3000. Selain desa hantu, sebelum masuk ke gapura desa hantu, sudah  berjejer  bazar UMKM dan berbagai jajanan yang dijual langsung oleh warga setempat. 

Baca juga: UPDATE Harga Terbaru Pertamina Non Subsidi di Jawa Barat Hari Ini 7 September 2024. Pertamax Turun?

Bagi pengunjung Desa Hantu, pihak panitia memberikan arahan kepada pemeran hantu agar tidak mengejar pengunjung, tidak menyentuh atau kontak fisik dengan pengunjung. Pemeran hantu hanya diperbolehkan bergerak di tempat dan mengeluarkan suara saja.

Berbagai permainan juga tersedia yang bisa dinikmati warga yang tidak bernyali untuk masuk ke Desa Hantu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved