Aksi Peringatan Darurat Indonesia di Majalengka, Mahasiswa Sempat Blokir Jalan KH Abdul Halim

Aksi mahasiswa di Majalengka sempat menutup Jalan KH Abdul Halim. Ini tuntutannya.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: taufik ismail
TribunCirebon.com/ Ahmad Imam Baehaqi
Sejumlah mahasiswa saat berunjuk rasa di depan DPRD Kabupaten Majalengka, Jalan KH Abdul Halim, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Kamis (22/8/2024). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Sejumlah mahasiswa berunjuk rasa di depan DPRD Kabupaten Majalengka, Jalan KH Abdul Halim, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Kamis (22/8/2024).

Mereka tampak membentangkan spanduk bertuliskan penolakan terhadap upaya DPR RU dalam merevisi UU Pilkada yang dinilai menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Putusan Nomor 60/PUU-XXII/2024 itu melonggarkan ambang batas (threshold) pencalonan kepala daerah untuk semua partai politik dan Putusan Nomor 70/PUU-XXII/2024 yang mempertegas syarat batas usia pencalonan kepala daerah harus terpenuhi pada saat pendaftaran.

Dalam aksi tersebut, massa mahasiswa terlihat memblokir ruas Jalan KH Abdul Halim, sehingga arus kendaraan harus dialihkan melalui jalur lainnya.

Di antaranya, melalui Jalan Satari kemudian menembus Jalan Pemuda atau melewati Jalan Emen Slamet kemudian langsung menuju Jalan Siti Amrilah dan Jalan Letkol Abdul Gani.

Karenanya, bagi para pengendara maupun warga Kabupaten Majalengka diimbau untuk menghindari ruas Jalan KH Abdul Halim, khususnya di depan DPRD Kabupaten Majalengka.

Spanduk-spaduk protes itu pun tampak dibentangkan di tengah jalan, dan massa berdiri mengelilinginya sambil berorasi secara bergiliran menggunakan pengeras suara.

Dalam orasinya, massa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Majalengka tersebut menilai DPR RI secara terang-terangan memaksakan pembahasan Revisi UU Pilkada.

Padahal, upaya tersebut jelas-jelas bertentangan dengan putusan MK, sehingga merupakan bentuk pelecehan terhadap hukum dan demokrasi di Indonesia.

"Ini semua akal bulus DPR RI dalam mengakali konstitusi demi mendapatkan kue kekuasaan, sehingga kita tidak boleh diam saja," kata seorang mahasiswa berbaju hitam dalam orasinya.

Karenanya, mereka pun memutuskan untuk turun ke jalan sebagai bagian dari aksi Peringatan Darurat Indonesia yang berlangsung di sejumlah daerah di Indonesia.

Baca juga: BREAKING NEWS- Ratusan Massa Tutup Jalan R E Martadinata, Orasi di Depan DPRD Kota Tasikmalaya

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved